Pertengahan November nanti saya akan berangkat ke Casual Connect Asia di Shenzen China. Shenzen merupakan salah satu kota yang paling maju industri IT nya di Cina dan dijuluki Silicon Valley nya Cina. Posisinya pun cukup strategis, berada di perbatasan dengan Hongkong. Bahkan saya pun pilih flight dari Hongkong dulu, baru nanti naik Bullet Train ke Shenzen (hanya 15 menit). Kebetulan kemaren ada promo travel fair PP ke hongkong 3,5jt plus cashback 800rb π
Untuk masuk Hongkong,Β kita orang Indonesia gak perlu visa. Tapi untuk masuk ke Shenzen, kita perlu visa Cina. Walopun yah, saya baca-baca, kalau dari Hongkong ke Shenzen ada visa on arrival untuk 5 hari. Tapi saya prefer cari aman aja deh daripada ntar kenapa-kenapa di perbatasan. Jadilah saya coba untuk mengurus pembuatan visa ke Cina.
Saya coba cari info di internet dan review-review blog, ternyata membuat visa ke Cina termasuk yang sangat mudah persyaratannya dan cepat prosesnya kalau dibandingkan dengan membuat visa ke negara lain. Saya bandingkan dengan terakhir membuat visa schengen ke Jerman, persyaratan yang dibutuhkan untuk membuat visa Cina dikit sekali. Udah gitu, waktu pengerjaannya pun sangat cepat. Informasi terkait pembuatan visa juga bisa dibilang sangat lengkap, informatif, dan detil. Infonya bisa dilihat di sini.
Untuk perjalanan bisnis seperti saya ini, saya hanya perlu menyiapkan tiga buah dokumen. Yang pertama adalah formulir yang bisa diisi menggunakan form digital (nanti tinggal di print aja) plus foto yang ditempel di formuler, surat undangan dari pihak penyelanggara event di Cina, dan fotokopi paspor kita. Berbeda dengan ketika apply ke Jerman untuk visa bisnis juga yang membutuhkan itinerary, booking pesawat dan hotel, surat dari perusahaan kita bekerja, dan lain-lain.
Untuk membuat visa Cina, kita gak perlu dateng ke kedutaan Cina di Indonesia. Ada kantor khusus pelayanan visa Cina yang terletak di The East, Mega Kuningan. Ini nyaman banget sih. Jadinya kita masuk gak perlu pakai prosedur keamanan yang berlapis-lapis kayak kalau kita mau masuk ke kedutaan besar suatu negara. Cukup masuk gedung The East, naik ke lantai 8, ketemu satpam ambil nomer antrian, udah beres.
Untuk bisa ngurusnya pun kita bisa dateng langsung dan minta nomer antrian, atau kita bisa juga setup appointment online jadi pas dateng gak ngantri-ngantri. Saya sih go show aja dan cuma ada 5 antrian kok, gak lama. Waktu proses visa nya pun bisa pilih mau yang standar (4 hari kerja) atau ada yang express. Bedanya ya di harganya aja. Yang standar untuk single entry Rp. 550.000, yang lebih cepat lebih mahal tentunya.
Saya apply yang single entry reguler, itu berlaku untuk 3 bulan dari kita dapet visa tersebut. Bebas mau masuknya kapan aja selama masih dalam durasi visa kita berlaku. Ini juga cukup oke sih karena kemaren visa ke Jerman saya hanya untuk dari tanggal A sampai tanggal B. Kita juga bisa apply yang double atau multiple entry kalau mau. Cuma emang ada beberapa syarat tambahan sih kalau mau apply itu.
Setelah saya datang, ambil nomer antrian, nunggu dipanggil. dan submit dokumen ke petugasnya, saya diberikan kertas bukti pengambilan. Jadi nanti bayarnya pas sekalian ambil passport kita. Proses bayarnya pun sama. Dateng sesuai tanggal yang ditulis di kertas tersebut, ambil nomer antrian, nunggu dipanggil, bayar, udah deh tinggal ambil passport.
Jadi overall, saya merasa proses pengurusan Cina ini sangat nyaman, cepat, dan memudahkan kita. Seharusnya proses pelayanan visa Cina ini bisa menjadi standar baku pelayanan visa untuk negara-negara lain yang masih membutuhkan visa untuk warga negara Indonesia.
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.
1 Comment on Pengalaman Membuat Visa Bisnis Ke China
Mantab. Gak perlu ribet ngurus visa China. Salut untuk China.
SukaSuka