My Journal

Terpaksa Naik Kelas Bisnis

Hari ini saya berangkat ke Jogja karena besok saya akan mengisi acara yang diadakan oleh Badan Ekonomi Kreatif. Lebih detil tentang acaranya besok saja saya ceritakan yah, hari ini saya ingin cerita pengalaman pertama saya naik kelas bisnisnya Garuda. Mungkin bakal sedikit norak karena biasanya saya selalu mencari low cost air lines klo mau travelling.

Jadi ceritanya begini, saya sudah booking tiket untuk terbang hari Jumat pagi dan pulang Minggu pagi first flight (karena ada ngisi acara di Jakarta paginya). Karena istri kerja, sehari-hari Jenna saya yang jagain. Kalau saya harus ke Bandung atau ada meeting atau harus travelling keluar kota begini, Jenna dijagain sama mertua saya. Ini juga karena Jenna kalau sama orang lain masih takutan gitu, jadi gak bisa yang dititipin di daycare gitu.

baca juga : [Holy Travelling] Pengalaman Naik Pesawat Jarak Jauh

Nah, kemarin tiba-tiba dapat kabar kalau mertua saya sedang tidak bisa jagain Jenna hari Jumat. Biasa istri bisa sih klo terpaksa kerja remote, ini juga kebetulan lagi gak bisa juga kerja remote karena ada meeting penting. Alhasil, satu-satunya opsi yang tersisa adalah reschedule tiket pesawat saya. Ada sih fasilitas refund, tapi ternyata hari Jumat sudah habis pesawat ke Jogja. Satu-satunya opsi yang bisa saya ambil adalah reschedule ke jam penerbangan malam naik Garuda kelas bisnis. Nambahnya sampai hampir sejuta sendiri T.T Ngeluarin sejuta buat tiket pesawat rasanya sayang banget. Harusnya bisa jadi stock diapersnya Jenna buat beberapa bulan :p hahaha

Tapi setelah menimbang-nimbang, ya ini adalah resikonya ketika kedua orang tuanya kerja dan memilih untuk gak pakai baby sitter. Jadi ya akhirnya saya terpaksa ngambil yang kelas bisnis ini. Tentunya saya gak mau rugi dong udah bayar mahal. Saya puas-puasin banget pakai lounge-nya :p Ada makanan gratis, minuman gratis, snack2 yang bisa dinikmati secara cuma-cuma, dan menikmati wifi yang tersedia untuk kerja. Walaupun sebenernya saya lebih suka nunggu di gate karena lebih ngerasa aman dan praktis, tapi klo ada fasilitas gratis (gak gratis juga sihhhhh ini 😥 hix) ya harus dimanfaatkan lah. Hehehe

baca juga : [Travelling] Korea Bonus Part, Pengalaman Buruk Menggunakan Maskapai “Merah”

Lalu ketika naik pesawat, ternyata sama istri saya dicekinkan kursi yang paling depan. Hahaha super lega kaki bisa selonjoran. So far business class experiencenya ada di masuk dan keluar lebih awal, pas masuk di kasih handuk hangat, sering ditanyain mbaknya mau ini itu gak, dan gak tau ya kualitas makanannya sama atau enggak. Saya juga gak tahu makanan yang saya makan itu namanya apa karena saya gak pernah ngeliat yang kayak gitu sebelumnya hahaha. Sayangnya perjalanan di pesawat bisnis ini jadi kurang sesuai dengan ekspektasi saya, karena yang biasanya saya memanfaatkan waktu di perjalanan untuk baca buku dan ini kebetulan dapet “tetangga” yang seneng ngobrol. Which is fine sih, ngobrol juga saya seneng2 aja. Tapi saya kan gak jelas introvert-extrovertnya, jadi kadang ada momen dimana saya lebih seneng ansos aja :p Mungkin dari obrolan dan tukeran kontak hari ini bisa jadi something in the future lah.

Udah sih paling itu aja. Klo ditanya apakah business class worth the price? Buat saya sih enggak. Saya gak masalah kok duduk di kursi yang lebih sempit, makanan yang biasa aja, gak masuk dan keluar pertama, dan berbagai experience tersebut. Paling kalau penerbangan yang agak panjang (mungkin lebih dari 3 jam), kursi boleh lah cari yang lebih lega. Tapi sisanya mah gak terlalu esensial buat saya. Hehehe Yang jelas, kalau dibayarin sih gak nolak :p

About Adam Ardisasmita (1309 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

2 Comments on Terpaksa Naik Kelas Bisnis

  1. Selamat datang di jogja, kak

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: