My Journal

Experience Berbelanja di IKEA

IKEA baru saja buka di Indonesia. Bagi teman-teman saya yang tinggal di luar negeri, ngedenger IKEA sama sekali gak terkesan soalnya IKEA itungannya tempat buat mahasiswa yang gak punya duit untuk beli furniture mencari perabotan untuk kamarnya. IKEA bisa dibilang tempat nyari barang-barang murah di sana. Kayak Zara yang di luar cuma selevel Matahari Departement store tapi di Indonesia kok jadi merk mewah gitu.

Intinya setelah hype IKEA di Indonesia berlalu, saya dan istri mencoba main ke sana. Sekedar penasaran aja apa sih yang menarik dari IKEA. Satu yang pasti, saya sering melihat campaign2 IKEA yang keren. Kayak waktu dia ngiklanin katalog IKEA pakai gaya iklannya iPad Air. Pure genius πŸ˜€

Pas saya sampai ke sana, kebetulan jam makan siang. Saya dan istri makan siang dulu. Model mesen makanannya mirip kayak waktu kami di asrama atau makan warteg gitu, ambil yang kita suka (diambilin juga sih) ke tray, terus bayar di akhir. Untuk minum beli gelasnya aja, isinya bisa refill sesukanya. Terus selesai makan beresin mejanya sendiri. Yang saya suka bukan metode makannya, tapi tools yang digunakan untuk membawa makanan (troli khusus tray) dan tempat naro tray kotornya yang desainnya ergonomis. Tapi bukan itu sih yang menarik. Berikut ini beberapa hal menarik yang kami jumpai di IKEA.

home ardisaz.com -11

penunjuk arah

Yang pertama, untuk liat-liat barang di IKEA, ada jalurnya sendiri. Jadi pas mulai melihat-lihat furniture, ternyata kami salah masuk. Kami malah mulai masuknya dari belakang dan berjalan melawan arah. Saya baru ngeh pas ngeliat ada tanda panah di lantai yang menunjukan arah jalurnya orang ngeliat-liat. Akhirnya kami cari jalur masuknya yang bener. Baru deh make sense tanda panahnya itu :p Jadi kita berjalan mengikuti jalur yang udah dibuat sembari di kiri kanan ada banya display yang bisa dilihat.

Yang kedua, barang tidak hanya di display, tapi juga didesain untuk memberikan inspirasi. Kalau ke toko furniture, biasanya kan kita hanya ngeliat tumpukan furniture yang terpisah sesuai dengan kategori. Di IKEA, kita bisa melihat bagaimana produk-produk IKEA diaplikasikan di dapur, di ruang tidur, di ruang tamu, di kamar mandi, hingga ada display satu rumah full yang minimalis. Ini poin menarik bagi saya karena kita bisa mendapatkan inspirasi untuk tata letak yang menarik di rumah kita. Displaynya lengkap dengan ukuran ruangannya berapa, harga satu set yang ada di display itu berapa, dan harga peritemnya berapa.

home ardisaz.com -7

harga untuk perabotan satu ruangan

Yang ketiga, untuk membeli barang tersebut kita disediakan kertas dan pensil untuk mencatat di mana kita bisa mengambil barang itu. Jadi di area showcase tidak ada transaksi yang kita lakukan. Bisa sih ambil beberapa barang kecil-kecil gitu. Tapi klo mau beli kasur gak diambil di situ. Diambilnya dari gudang di lantai bawah. Terus juga disediakan meteran kertas untuk ngepasin sama ukuran di rumah kita juga loh. Bahkan saya lihat ada bapak-bapak yang bawa meteran sendiri ke IKEA. Super niat

Yang keempat adalah gudang yang rapih. Tadi kan dikertas itu kita mencatat dimana kita bisa mengambil barang yang kita inginkan. Nah pas selesai dari tempat showcase, kita ke bagian gudang dan melihat banyak sekali rak raksasa dengan kardus-kardus tertumpuk rapih. Salah satu ciri khas IKEA adalah produknya yang dalam keadaan belum dirakit bentuknya minimalis dan mudah dibawa, tapi juga mudah untuk dirakit menjadi perabotan jadinya. Saya sendiri belum pernah nyobain ngerakit produk IKEA, jadi nanti musti dibuktikan sendiri dulu.

home ardisaz.com -8

inspirasi penggunaan perabot

Selain empat hal itu banyak juga hal menarik lainnya kayak di IKEA gak disediain plastik pas keluar toko, jadi emang harus bawa pake mobil nampaknya :p terus terkait mobil, ada area loading sendiri di tempat parkir sehingga mobil bisa loading barang dengan mudah. Lalu juga ada layanan delivery dan perakitan. Ada juga layanan pesan online dan tinggal ambil di tokonya. Dan banyak layanan unik lainnya yang menurut saya menjadikan belanja di IKEA memiliki experience tersendiri. Saya tidak bicara mengenai harganya atau kualitas produknya, tapi pengalaman berbelanja dan mencari inspirasi di IKEA menurut saya sangat menyenangkan. Ada yang sudah coba ke IKEA? Bagaimana pendapat anda?

tempat loading mobil

tempat loading mobil

Oh ya posisinya IKEA ini persis di deket pintu keluar tol jakarta tangerang yang gerbang tol alam sutera. Begitu keluar pintu tol langsung keliatan kok di kanan jalan tulisan IKEA gede banget. Selamat menikmati pengalaman berbelanja di IKEA yang unik ini yah πŸ™‚

About Adam Ardisasmita (1309 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

1 Comment on Experience Berbelanja di IKEA

  1. Remarkable issues here. I’m very satisfied to peer your
    post. Thank you a lot and I’m having a look ahead to touch you.
    Will you kindly drop me a e-mail?

    Suka

1 Trackback / Pingback

  1. Cobain Berbagai Jenis Martabak di Ngileer Cafe BSD | Ardisaz

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: