My Journal

Akhirnya Fans MU Bisa Keluar Goa

Musim lalu adalah musim yang berat bagi para pendukung MU. Sir Alex Ferguson pensiun dan mewariskan tim yang juara premiere league untuk pelatih berikutnya. Sayangnya, pelatih penggantinya justru membuat musim lalu sebagai musim yang melatih kesabaran dan daya tahan jantung bagi fans MU di seluruh dunia. Tidak hanya gagal mempertahankan gelar juara dengan tim yang lebih baik, tapi juga MU gagal lolos ke liga champion. Sepanjang musim fans MU dibuat untuk rajin masuk ke goa tiap kali timnya kalah mengenaskan.

David Moyes terbukti tidak bisa mengendalikan tim sebesar MU. Walaupun Sir Alex sudah berpesan untuk percaya kepada Moyes, tapi rekor yang buruk ini membuat tidak hanya fans, tapi para pemain ikut geram. Rio Ferdinand di buku autobiografi terbarunya menceritakan pengalamannya dilatih oleh Moyes. Moyes meminta pemain MU untuk melakukan passing dalam jumlah banyak. Misalkan dalam satu pertandingan ada 400 passing, dia akan meminta pertandingan berikutnya harus 600 pasing. Tidak heran saya sering memperhatikan Valencia yang selama ini nerobos sisi sayap terlihat kaku dan harus mengembalikan bola ke belakang.S Selain itu Ferdinand juga bercerita bahwa Moyes meminta pemain MU untuk melakukan passing lambung panjang, memainkan bola crossing tinggi, dimana banyak pemain MU yang merasa tidak pernah melakukan hal itu sebelumnya sepanjang karirnya. Gaya bermain yang cukup aneh mengingat MU tidak punya finisher setinggi Andy Carrol untuk menerima umpan lambung begitu.

Menarik melihat “curhatan” Rio Ferdinand tentang pelatihnya dan itu jadi membuat kita mengerti kenapa MU bisa terpuruk di bawah kepemimpinan Moyes. Jadi pengen denger lebih jauh lagi nih pendapat-pendapat pemain lain tentang Moyes gimana, terutama para senior seperti Giggs dan Scholes. Kalau saya positif thinkingnya, momen setaun terpuruk itu bisa dijadikan ajang bersih-bersih MU dari Glory Hunter (walaupun tetep aja masih banyak banget -_-).

Musim ini adalah musim yang exciting bagi MU. Mereka mendapatkan seorang pelatih berkualitas dan berkarakter. Pelatih yang tegas, penuh prestasi, dan disegani banyak orang. Kalau saya lihat Moyes terlihat tidak mendapatkan respect dari pemain, sedangkan Louis Van Gaal, arstikek anyar MU, dengan segudang prestasi di belakangnya pasti akan secara instant dihormati pemain-pemainnya. Louis Van Gaal berhasil membawa timnas Belanda ke semi final piala dunia dengan permainan yang apik, dulu juga ia sukses menangani tim-tim besar seperti Bayern Munchen, Barcelona, Ajax, dan lain-lain.

Di bawah pelatih LvG, MU mengalami pra musim yang gemilang. Ia berhasil mengalahkan banyak tim-tim besar seperti Real Madrid, Liverpool, dan LA Galaxy. Tentu ini membawa optimisme tinggi bagi para pendukung MU. Sayangnya, di 3 pertandingan awal liga Inggris MU bisa dibilang melempem. Memang sih pemain yang sedang gemilang di tur pra musim seperti Ander Herrera, Luke Shaw, dan Michale Carrick sedang mengalami cedera sehingga tidak bisa memainkan formasi terbaiknya. Tapi kalau saya pribadi beranggapan, ini adalah teori konspirasi dari LvG :p Sebenernya mah mereka gak cedera, tapi dibilang cedera biar gak main di pertandingan awal. Selain tanpa mereka, LvG juga mungkin menerapkan strategi yang tidak serius sehingga MU bermain jelek terus. Dengan begitu, dia bisa nego para chairman untuk ngasih dia duit lebih banyak untuk beli pemain :p hehehehe Buktinya, di akhir deadline kita dapet Angel Di Maria, Daley Blind, dan Falcao 🙂

Namun terkait transfer ini, emang MU agak brutal sih belanjanya. Ngeluarin hampir 150 juta ponds untuk belanja pemain, bahkan 60juta sendiri buat Angel Di Maria. Walopun banyak juga sih yang keluar musim ini kayak Ferdinand, Evra, Vidic, Chicarito, Welbz, Nani, dan lain-lain. Untungnya walopun belanja gila-gilaan, pemain akademi dari MU masih dikasih tempat seperti Januzaj, Blacket, Rafael, dan Evans. Anggap aja ini biaya yang diperlukan LvG untuk ngerestart tim dari awal dan menerapkan filosofi bermainnya yang baru di musim ini. Semoga juga ke depannya udah gak perlu belanja pemain labil lagi, cukup tengok dari akademi atau cari benih berbakat kayak tradisi MU biasanya. Kecuali klo abang Ronaldo mau pulang kampung :p

Ketika deadline transfer sudah lewat, para pemain sudah kembali pulih, minggu lalu LvG menampilkan formasi yang berbeda dengan yang sebelumnya biasa ia mainkan. Kalau di beberapa pertandingan terakhir LvG menggunakan formasi 3-5-2, kini LvG kembali ke formasi tradisionalnya MU, 4-4-2. Walaupun lawannya masih QPR sehingga score 4-0 itu bukanlah hal yang wow banget, tapi ngeliat para pemain yang dibeli LvG bermain dengan sangat baik ini memberikan harapan cerah untuk masa depan MU. Saya masih yakin LvG, filosofi bermainnya, dan para pemainnya masih akan membutuhkan waktu untuk adaptasi. Saya tidak berharap MU juara liga musim ini, cukup bisa kembali ke empat besar saja sudah bagus. Semoga di bawah pelatih LvG dengan timnya yang baru, Fans MU bisa kembali dihibur dan bisa keluar dari Goa tempat mereka bersembunyi selama satu tahun ini :p

About Adam Ardisasmita (1309 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

2 Comments on Akhirnya Fans MU Bisa Keluar Goa

  1. Berita Hari Ini // 26/02/2016 pukul 12:52 pm // Balas

    Maju terus MU, apalagi di berita hari ini Sindonews.com MU berhasil mengalahkan Midtjylland dan masuk babak 16 besar Liga Eropa

    Suka

  2. Tapi sayang sekali MU tidak bisa melaju sampai final Liga Eropa tahun ini 😦

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: