My Journal

Lego Yang Penuh dengan Memori

Lego Starwars

Semenjak saya kecil, saya sudah akrab dengan permainan puzzle bernama Lego. Konsepnya merupakan kumpulan balok yang bisa kita susun menjadi berbagai macam bentuk sesuai imajinasi kita. Permainan lego ini sepertinya berperan besar dalam mempertajam kemampuan imajinasi, kreativitas, dan engineering saya semenjak kecil.

Lego itu ada banyak jenisnya dan biasanya ada tema-tema tertentu. Misalkan ada lego dengan tema perkotaan, lego dengan tema adventure, bahkan sekarang sudah masuk ke franchise-franchise seperti Lord of The Ring, Starwars, DC, dan lain-lain. Dalam bermain lego, biasanya ada manual book yang bisa kita ikuti untuk membuat bentuk atau objek sesuai dengan gambar di bungkusnya. Tapi tidak jarang juga saya freestyle ngegabung-gabungin part dari blok lego menjadi suatu objek baru yang lebih seru.

Belum lama ini, saya melewati tempat yang jual lego. Sedang ada diskon besar-besaran untuk pembelian lego di tempat itu. Lalu mata saya tertuju ke sebuah lego yang familiar dengan saya, ukurannya masuk hitungan sedang ke agak besar, dan pas liat harganya ternyata masih tetep mahal, 3jt rupiah -_- Padahal dulu lego ukuran segitu masih dapet di harga 600-700rban klo gak salah. Lego yang saya lihat itu bukan sembarang lego, tapi lego yang punya memori tersendiri untuk saya.

Saya punya satu kenangan dengan sebuah lego, yakni lego starwars. Dulu waktu saya SMP, saya pernah diberi hadiah karena rangking satu sebuah Lego Starwars dengan bentuk pesawat X Wing Fighters yang digunakan Luke Skywalker dimana R2D2 bisa ditanamkan di bagian atas pesawat. Saya senang sekali dengan Lego itu sehingga saya tetap mempertahankan bentuk orisinilnya dan tidak menggabung-gabungkannya dengan part lego saya yang lain. Waktu itu adik saya yang pertama masih kecil, masih belum ngerti lah main lego-legoan itu. Akhirnya saya sengaja tuh menjauhkan Lego tersebut dari jangkauan adik saya. Tapi karena dia kepengen banget mainin itu lego, akhirnya suatu ketika saya pinjamkan. Namanya anak kecil, Lego itu dibanting hingga partnya tersebar berkeping-keping, lalu ada part yang hilang juga sehingga tidak bisa dirakit ulang.

Pas ngeliat lego itu dipajang, rasanya pengen beli untuk kepuasan pribadi. Tapi kalau ngeliat harganya yang udah sampe 3 juta, mending dibeliin gadget aja -_- lebih fungsional dan meningkatkan produktivitas dibandingkan mainan lego gitu. Tapi kalau ada yang mau beliin, saya tetep nerima kok :p

About Adam Ardisasmita (1309 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

1 Comment on Lego Yang Penuh dengan Memori

  1. Saya dulu koleksinya sebagian kecil seri Bionicle. Terus, beberapa waktu yang lalu lihat Lego yang Sydney Opera House. Keren banget, Kak, tapi harganya juga “keren”. πŸ˜€

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: