[Travelling] Korea Day 5: Namsan Hanok Village, Gyeokbokgung, dan Namsan Tower
Hari kelima ini klo ibarat kata film, bisa dibilang bagian klimaks dari travelling ke korea kali ini. Hari kelima ini kami berdua mengunjungi tempat-tempat yang bener-bener seoul dan korea banget. Ada tiga tempat yg menjadi tujuan utama saya dan istri yakni Namsan Hanok Village, Istana Gyeokbokgung, dan Namsan Tower.
Namsan Hanok Village
Namsan Hanok Village ini adalah sebuah area buatan yang menggambarkan kondisi korea di masa lalu. Di dalamnya terdapat rumah-rumah kecil yang menceritakan kondisi sosial di masa lalu, ada rumah untuk rakyat biasa, ada rumah untuk pejabat, dan lain sebagainya. Di Namsan Hanok Village, kita bisa merasakan suasana korea di masa lalu. Waktu saya dan istri ke sana, kebetulan matahari sedang terik-teriknya, berhubung tempatnya terbuka, jadi harus siap-siap terbakar matahari :p Cara ke Namsan Hanok Village menggunakan MRT exit Chungmuro.
Salah satu kegiatan yang tidak boleh dilewatkan kalau sedang berkunjung ke korea adalah foto menggunakan baju tradisionalnya (Hanbok). Rencananya saya dan istri akan foto di sebuah mall di myeongdong yang ada jasa foto pake hanbok gratis gitu di hari terakhir nanti, ternyata di Namsan Hanok Village ada juga fasilitas itu. Saya dan istri ngeliat ada orang yang pake hanbok dan foto-foto di dalam rumah di village itu lalu langsung nanya ke mbak-mbak yang jaga di situ. Ternyata kita perlu beli tiket gak jau dari situ yang hanya sekitar 3000 won perorang. Menurut saya foto di sini jauh lebih menarik karena kita bisa foto langsung di area perumahan korea tradisional juga dan kita bisa foto sebanyak apapun dengan berbagai gaya. Bahkan, si ibu yang moto-motoin kami pakai kamera HP kami ini semangat banget mengarahkan gaya dan lokasi foto. Kebetulan pas saya dan istri foto di situ, lagi kosong banget rumahnya, jadi di berbagai spot kami disuruh bergaya. Mungkin ini juga untuk menarik turis2 lain yang pada ngeliatin di luar sana :p
Selain foto hanbok, ada banyak banget aktivitas yang bisa dilakukan di sini seperti bikin kerajinan, bikin makanan tradisional, pengobatan tradisional, dan lain-lain. Saran saya sih, kalau mau ke sini mending pagi banget ato sore sekalian pas matahari sudah mulai bersahabat, hahaha. Tapi tenang aja, kalau mau siang ke sinipun, banyak taman-taman rindang kok buat berteduh.
Gyeokbokgung Palace
Β Istana ini adalah salah satu objek wisata yang patut dikunjungi. Mungkin kalau di Indonesia, ini seperti berkunjung ke keraton kali yah? Istana Gyeokbokgung ini menampilkan bagaimana wujud istana di korea selatan masa lalu. Saya sangat salut tentang bagaimana korea berusaha mempertahankan kekayaan budayanya dengan sangat serius. Untuk ke Gyeokbokgung palace, bisa keluar di stasiun Gyeokbokgung exit 5, nanti kita akan langsung masuk ke kompleks istana tersebut. Masuknya sekitar 3000 won perorangnya. Di sana juga ada guide gratis untuk jam-jam tertentu yang bakal nyeritain tiap-tiap spot di lokasi tersebut. Lalu kebetulan pas saya kesana, lagi ada upacara pergantian penjaga pintu istana. Penjaga pintu istana ini mirip kayak yang di Inggris yang kita bisa foto-foto bareng dan mereka tetep diem :p
Namsan Tower
Untuk ke Namsan Tower, kami pulang dulu ke myeongdong, jalan kaki dikit lalu naik lift diagonal untuk ke stasiun cable car. Sesungguhnya, untuk naik ke namsan tower ini, ada tangga. Kita bisa naik tangga sampai ke puncak kira-kira sekitar 20an menit naik tangga. Siang tadi, di MRT, kami sempat ngobrol dengan kakek2 yang bisa bahasa Inggris karena sering travelling ke luar negeri, dia nyaranin kita untuk jalan kaki aja gak perlu naik cable car. lumayan soalnya satu orang PP 8500 won. Tapi mengingat stamina kami yang sudah terkuras habis dan waktu kami yang terbatas, kami memutuskan untuk naik cable car aja.
Sampai di atas, jalan sedikit, keliatan tower nya super tinggi. Di sekitar tower itu juga ada taman-taman untuk kita duduk-duduk dan menikmati pemandangan. Abis istirahat bentar, saya dan istri naik ke puncak tower itu pake lift. Tiket ke area observasinya 9000 won satu orang. Sebelum masuk lift, kita difoto dulu di depan greenscreen. Liftnya labil, di langit-langitnya ada layar, pas naik kita disuruh nonton itu. Begitu sampe, kita disuruh beli hasil foto greenscreennya itu yg bisa milih background yang harganya 10.000 won perfoto -_- mahal banget. Hahaha. Kami memutuskan untuk gak beli dan menikmati pemandangan sore hari aja. Di atas juga disediain teropong untuk liat-liat pemandangan yang bayarnya pake koin 500 won. Puas liat-liat di atas, kami turun ke bawah untuk foto-foto.
Saya menemukan spot paling pas untuk foto di depan namsan tower. Kalau kita foto di deket towernya, kita gak bias ambil gambar towernya sampai atas. Kita musti jalan dikit ke bawah, tempat ada kafe2, nah itu tempat yang paling pas buat bisa nangkep satu tower penuh. hehehe. Lalu di sini salah satu spot yang cukup populer adalah pager untuk nempel gembok couple. Banyak pasangan yang nulis nama mereka di gembok dan naro gembok di situ. Kami tidak masang gembok sih, soalnya udah bawa terus ketinggalan di hotel :p Jadinya kami nyobain yang namanya love tile, itu modelnya kayak ubin gitu di tempel di tembok, jadi bisa naro tulisan-tulisan juga di situ. hehehe
Sudah malam, cuaca mulai dingin, perut mulai lapar, kami pun pulang menggunakan cable car lagi. Makan malem di Yoogane lagi, abis itu istirahat setelah menjalani hari yang super panjang π
@Ardi
Tolong di info dong mas.. 8.500w itu untuk tiket naik cable carnya saja ya? Terus, 8.500w itu sekali jalan atau pp?
Makasih byk
SukaSuka
Itu seingat saya untuk naik Cable Car PP (naik turun). Yang one trip juga ada kok
SukaSuka