Baru beberapa bulan yang lalu, Google mengakuisisi perusahaan asal Israel yang memiliki produk bernama Waze (cek tentang Waze di sini). Memang sudah banyak perusahaan besar yang mendekati Waze dan mencoba mengakuisisi perusahaan tersebut, sebut saja yang juga cukup besar adalah Facebook. Sayangnya, sekarang Waze kini miliknya Google. Sebelum ada Waze, Google Maps sudah mampu memberikan perkiraan kondisi lalu lintas di jalan. Kini dengan adanya tambahan data dari Waze, perkiraan kondisi jalan tersebut menjadi lebih akurat. Nah, baru saja, Google meluncurkan fitur pelaporan yang ada di Waze ke dalam Google Maps sehingga orang yang membuka Google Maps bisa melihat laporan yang berasal dari Waze.

Sebenernya ini adalah kombinasi yang luar biasa antara Google Maps dan Waze. Pertanyaan menariknya adalah, apakah pada akhirnya Google akan menutup layanan Waze dan memindahkannya ke Google Maps? Kalau itu terjadi, mungkin agak sedikit beresiko yah. Pasalanya, Waze tumbuh dan sukses karena komunitas dan unsur sosialnya. Pengguna Waze adalah mereka yang ingin mengetahui kondisi jalan dan bersedia memberikan informasi agar orang lain juga bisa terbantu. Seseorang akan mendownload dan membuka Waze jika dia seseorang yang akan melakukan perjalanan. Saya rasa, sebagai sesama pengguna jalan, rasa kepercayaannya dan ingin menolong akan sangat besar. Tapi, pengguna google maps sangat beragam dan google maps bisa diakses dengan mudah oleh siapa saja dan dimana saja. Hal ini membuat sulitnya membangun ikatan kepercayaan dan rasa kepemilikan terhadap pengguna layanan tersebut. Siapa saja bisa iseng ngasih report palsu. Bukan berarti di Waze gak mungkin ada report palsu yah, tapi mereka yang menggunakan Waze adalah mereka yang saling mengerti kondisi satu sama lain. Jadi menurut Saya, jangan sampai pada akhirnya Waze harus ditutup dan layanannya dipindah ke Google Maps semua.

P.S fitur tersebut saat tulisan ini dibuat masih belum tersedia di Indonesia