Satu hal yang melekat di pikiran saya dari film despicable me pertama adalah minion. Karakter dan kelakuan minion-minion kecil berwarna kuning itu emang menggemaskan. Menjelang film Despicable Me 2, nampaknya minion-minion yang terbukti terkenal dan disukai banyak orang itu dijadikan senjata ampuh untuk melakukan promosi. Salah satu yang paling fenomenal adalah video minion menyanyi lagi “banana” di youtube. Video singkat tersebut sontak membuat orang-orang menantikan kehadiran film Despicable Me 2. Lalu menjelang film tersebut itu rilis, munculah game di iOS dan Android yang berjudul Minion Rush. Game itu juga turut meramaikan euphoria minion sehingga film Despicable Me 2 menjadi semakin dinanti-nanti.

Tentang filmnya sendiri, menurut saya cerita amat sangat ringan. Gak ada konflik dan lempeng-lempeng aja. Sesuai dengan target film tersebut yang hanya untuk hiburan dan gak pake mikir. Nilai jual paling spesial dari film tersebut adalah karakter minion. Di film ini, minion mendapatkan porsi lebih besar daripada sebelumnya. Nampaknya memang minion-minion ini sangat dinanti-nantikan oleh para penonton. Hampir tiap adegan yang ada minionnya, penonton di bioskop tertawa semua. Kayaknya klo minion bikin acara lawak rame ini, hehehe.. Selain minion, karakter agnes di film ini juga membuat penonton gak tahan melihat kegemesan dan kepolosannya. Saya rasa dua hal itu yang memang paling menjual dari film ini.

Menurut saya, jika minion ini dibikin film sendiri, pasti tetep akan laku. Bahkan udah banyak fanart yang gambar ilustrasi minion avenger (saya berharap beneran ada deh, hehehe). Untuk filmnya sendiri, saya pribadi memberikan rating 8/10. Saya rasa jalan ceritanya bisa jauh lebih oke dari itu (seperti toy story 3 atau wall-E). Tapi ya untuk film yang ringan dan lucu-lucuan, Despicable Me 2 udah pas kok 🙂