Pada tanggal 25 April yang lalu, komunitas pengembang game di Bandung yang bernama GameDevBDG kembali melakukan meetup rutin bulanannya. Meetup kali ini disponsori oleh Intel Indonesia dan membahas tentang topik PR dan Branding. Acara yang diadakan di Siete kali ini terbilang ramai karena dihadiri oleh banyak studio game seperti Nightspade, Agate, Ulin, Aruline, Tinker, Jotter, dan tentu Arsanesia. Selain itu, banyak juga yang hadir dari kalangan mahasiswa, jurnalis (TeknoJurnal, Segitiga.net, TechInAsia), penyedia platform seperti Matchmove, hingga teman-teman Indie Developer.

Karena satu dan lain hal, Pak Firstman selaku perwakilan dari Intel Indonesia berhalangan untuk hadir sehingga sesi presentasi dari Intel digantikan oleh Saya. Kebetulan Arsanesia sedang mengembangkan sebuah game yang memanfaatkan salah satu teknologi Intel terbaru. Pada malam itu, saya sedikit banyak bercerita tentang berbagai teknologi Intel mulai dari sensor-sensor andalan pada ultrabook hingga dua teknologi anyar dari Intel yakni Perceptual Computing dan Compute Continuum.

Perceptual Computing adalah teknologi dari Intel untuk membaca gesture dari pengguna tanpa perlu pengguna menyentuh keyboard ataupun mouse ataupun layar. Sedangkan Compute Continuum adalah pengintegrasian dari berbagai jenis perangkat menjadi satu. Nanti akan saya post sendiri penjelasan mengenai masing-masing teknologi tersebut. Untuk developer, saat ini sudah mulai bisa mengembangkan Perceptual Computing dan sudah ada kompetisi secara global yang bisa kita ikuti (link kompetisi di sini). Lalu untuk yang lokal, bagi developer yang punya ide untuk mengembangkan aplikasi atau game memanfaatkan teknologi Intel apapun, bisa submit ide di sini.

Sayangnya, setelah Saya presentasi saya harus meninggalkan lokasi gathering karena ada keperluan lain. Kalau ada yang penasaran tentang bahasan PR dan Brandingnya, bisa dibaca di sini. Lalu untuk slide presentasi saya, saya share di sini.