Manfaat dari Branding

gambar diambil dari blogs.ubc.ca
Ilmu mengenai marketing dan branding sebenernya sudah membuat saya tertarik sejak lama, tapi karena memang tidak berkesempatan untuk mempelajari hal itu dengan dalam, jadilah ilmu yang dimiliki ya cuma sedikit. Kebetulan beberapa bulan yang lalu sempat bertemu dengan seseorang yang bergerak di bidang bisnis brand, terutama di brand digital. Saya belajar dari Herman Kwok (CEO Klix Digital & Semut API Colony) sedikit banyak tentang dunia brand tersebut. Saya akan coba share beberapa hal yang menarik mengenai brand dan branding.
Ketika ditanya apa itu Brand? Jawaban paling mudahnya brand itu janji. Apa yang disampaikan oleh brand merupakan janji dari apa yang akan kita dapatkan dari produk/jasa/objek tersebut. Fungsi dari branding adalah untuk membentuk persepsi ke konsumen. Tahapan yang dikejar pertama adalah membangun awareness, membangun image, membangun preference, dan yang paling akhir adalah membangun loyalty. Klasifikasi branding sendiri bermacam-macam, ada city branding, corporate branding, environment branding, product branding, internal branding, personal branding, dll. Metode branding ini sendiri bermacam-macam dan sangat menarik. Saya ingin mengambil contoh salah satu pekerjaan Klix Digital dalam melakukan personal branding di salah satu projectnya. Project yang menarik adalah ketika dia menangani branding dari seorang politisi untuk mengubah image keras menjadi bersahabat. Pada project ini, baju yang dikenakan oleh sang politisi tiap muncul di publik telah ditentukan. Sudut ketika pengambilan foto juga diatur sehingga menampilkan sisi paling hangat dari beliau. Lalu teks pidato pun dibantu buatkan agar kata-kata yang keluar sesuai dengan image yang ingin di bangun.
Bagi startup, secara fundamental ada tiga branding yang perlu kita pahami, personal branding, product branding, dan corporate branding. Untuk startup yang model bisnisnya B2C, hal terpenting untuk proses branding adalah product branding. Bagaimana caranya agar produk tersebut memiliki keterikatan terhadap para konsumen sehingga muncul awareness, image, preference, dan loyalty dari pengguna terhadap produk tersebut. Media untuk melakukan hal ini menggunakan advertising, media massa, simbol, dan lain sebagainya. Sedangkan bagi startup yang model bisnisnya adalah B2B, unsur terpenting dalam branding justru ada di personal atau corporate branding. Hal ini untuk melahirkan kepercayaan seseorang terhadap usaha yang kita lakukan dan kapasitas kita dalam melakukan hal tersebut krena layanan itu erat kaitannya dengan kepercayaan. Cara membangun personal branding bisa melalui media massa (seperti muncul di tv atau majalah), memenangkan penghargaan, hingga yang paling simple adalah dilihat dari update status atau tulisan blognya di dunia maya.
Untuk menutup, saya mengambil test case yang disampaikan oleh Pak Herman mengenai pentingnya branding. Beliau mengambil contoh starbucks. Sekarang kondisinya begini, saya punya gelas dengan logo starbucks yang isinya adalah kopi biasa, kira-kira kalau saya jual kopi tersebut 30rb, pasti laku. Sedangkan jika saya punya kopi starbucks yang saya tuangkan ke gelas biasa, pasti produk tersebut tidak akan semudah itu terjual dengan harga yang sama. Ini adalah salah satu kesuksesan branding dari startbucks. Oleh karena itu, saya sendiri saat ini sedang berusaha mendalami lagi mengenai dunia brand agar bisa membangun brand yang tepat untuk ke depannya.
Sangat bermanfaat, terima kasih infonya
SukaSuka
sama-sama 😀
SukaSuka