Pelayanan Publik Jalan Tol

gambar diambil dari http://www.mediaindonesia.com
Di Indonesia, salah satu yang masih lemah adalah kualitas pelayan publiknya. Sulit bagi kita, masyarakat, yang sudah membayar pajak dan menggaji pemerintah dengan gaji yang besar atau sudah membayar dengan sejumlah uang, untuk bisa mendapatkan pelayanan publik yang layak ataupun mengajukan keluhan. Saya ingin sedikit mengomentari pelayanan publik jalan tol, terutama tol Jakarta-Bandung yang sering saya lalui. Buat yang sering menggunakan tol tersebut, pasti tahu harga tolnya cukup mahal, yakni 41.500 rupiah. Semenjak ada tol tersebut, perjalanan Jakarta-Bandung menjadi sangat mudah dan cepat. Tapi sayangnya, kualitas jalan tol yang harganya cukup mahal tersebut tidak sebanding. Banyak sekali jalan yang rusak, entah itu tidak rata ataupun bolong. Akibatnya, sering sekali ada penyempitan lajur karena sedang dilakukan perbaikan. Kalo perbaikannya di jam sibuk, penyempitan lajur gitu bisa menyebabkan kemacetan yang cukup panjang dan melelahkan. Apa lagi kalau perbaikan jalannya ada di lebih dari satu titik, itu bisa sangat mengganggu perjalanan kita.
Kalau pengelola jalan tol mau profesional dan mementingkan kualitas pelayanan, harusnya perbaikan jalan itu tidak boleh dilakukan di jam padat. Lebih lagi, kalau memang mau benar-benar memuaskan pelanggan, kalau ada perbaikan jalan, harusnya harga tol tersebut dipotong. Logis kan? Coba kalau kita makan ke suatu restoran, kita bayar harga tertentu, tapi ternyata makanan yang datang tidak sesuai dengan yang dijanjikan, tentu kita protes dong. Pizza hut delivery aja klo datengnya lebih dari 30 menit, ada kompensasi untuk pelanggannya. Sayang aja kita tidak tahu nih klo masalah jalan tol gini, mau protes ke siapa. Terus apa bakal didengerin protesnya? Soalnya itu tol kan mendominasi pasar dan biasanya klo dia cuma satu2nya, ngapain ngurusin pelanggan, toh pelanggan itu mau gak mau pasti pake jasa dia. Saran terakhir sih, klo emang se-gak-mau-rugi itu ngurangin harga jalan tol, klo lagi ada perbaikan jalan, di gerbang tol pas bayar dikasih permen dan ucapan maaf lah sebagai wujud rasa bersalah karena telah membuat pelanggannya tidak puas. Itu hal minimal yang bisa dilakukan untuk menghargai pelanggan. Semoga ke depannya ada peningkatakan kualitas dan pelayanan dari fasilitas publik di Indonesia deh, amin amin.
Tinggalkan Balasan