My Journal

Tugas Akhir Versi STI

gambar diambil dari http://asistenvb.blogspot.com

Semakin hari, saya semakin merasa beruntung bisa masuk jurusan Sistem dan Teknologi Informasi. Di tingkat akhir ini, saya merasakan nikmatnya menjadi mahasiswa STI yang sedang mengerjakan tugas akhir (skripsi). Mengapa? Karena di sini kami mendapatkan banyak sekali kebebasan dan keleluasaan untuk melakukan eksplorasi tema serta tidak mengalami kebelibetan administratif kampus.

Dari segi tema, kami tidak diberi pilihan tema atau topik dari dosen, sehingga kami dibebaskan sebebas-bebasnya mengembangkan apa yang ada di pikiran kami. Lalu kami juga tidak dibatasi dengan bidang ilmu lain karena inti dari STI ada kolaborasi IT dan Sistem (dalam konteks umum). Ingin mengambil ke arah seni, ke arah pariwisata, ke arah kesehatan, ke arah permainan, ke arah perangkat keras, dan ke arah manapun, kami dibukakan jalur untuk itu. Akibatnya saya bisa memilih untuk mengembangkan topik yang benar-benar saya sukai tanpa perlu ada rasa sesal “salah masuk jurusan” atau “topik TA tidak sesuai passion”. Kaprodi kami pun sudah menekankan dari awal, pilihlah topik TA yang kalian itu seneng ngerjainnya. Oke Pak, kami siap laksanakan.

Lalu kebahagiaan kedua saya adalah bebasnya Tugas Akhir kami dari birokrasi akademik yang belibet. Entah karena jumlah mahasiswa yang tidak begitu banyak, atau karena jurusan kami baru, atau karena orang-orang di STI berpikiran fleksibel, saya merasakan tidak ada sama sekali tekanan administratif dari proses pengerjaan TA kami. Untuk jurusan lain, mereka harus menyerahkan proposal pada tanggal sekian, memasukan calon dosen pembimbing sebanyak sekian orang, lalu akan dipilihkan satu orang, kemudian harus melakukan bimbingan minimal berapa kali, lalu harus mengumpulkan draft pada tanggal sekian, harus melakukan ini dan itu dan kawan-kawannya. Di STI, dari awal kami memilih pembimbing, kami hanya perlu mendatangi sang dosen, menanyakan sang dosen bersedia atau tidak, that’s it. Lalu sepanjang perjalanan pun kami diberi kebebasan untuk bimbingan (kecuali dosen tertentu yang mewajibkan bimbingan, ini tergantung dosen pembimbing). Lalu ketika kami ingin seminar TA, jurusan lain harus menyelesaikan hingga bab tertentu, mengirimkan draf, lalu dijadwalkan kapan ujiannya dan siapa pengujinya. Sedangkan kami, saya baru bertemu kaprodi kami dan koordinator TA kami, katanya mau besok Seminar juga boleh. Dosen pengujinya, tanya pembimbingnya saja baiknya siapa, lalu tanyakan bersedia atau tidak. Lalu apakah harus mengumpulkan draf, tidak usah. Asalkan sudah ada abstraksi, latar belakang, dan landasan teori beserta alasannya, cukup.

Buat saya yang tidak suka hal berbau administratif dan birokrasi belibet, STI memfasilitasi saya dengan baik. Semoga kebebasan ini tidak menjadi pedang bermata dua yang membuat kami justru malas, tapi harus membuat kami semakin semangat untuk segera menyelesaikan pekerjaan kami dengan baik dan cepat. Saya pribadi sih, sudah bosan kuliah dan ingin segera lulus 🙂

About Adam Ardisasmita (1373 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

4 Comments on Tugas Akhir Versi STI

  1. IF jg sebenernya bebas kok dam milih topik TA nya. Mau ide sendiri juga silakan saja.

    Suka

  2. lu ide sendiri gan?

    Suka

  3. gw ide sendiri kok daam. yah gitu tapi konsekuensinya harus cari dosen yang pas 😀

    Suka

  4. haha.. ngambil topik K-Pop atau dancing dosen pembimbingnya siapa di?

    Suka

Tinggalkan komentar