My Journal

The Power of Simplicity

gambar diambil dari http://www.positivityblog.com

Belakangan saya senang mendownload dan menonton podcast dari iTunes. Terakhir, saya menonton podcast yang disampaikan oleh David Pogue pada acara TED. TED sendiri merupakan ajang untuk berbagi ide antar sesama.

Poin menarik yang saya lihat adalah kekuatan dari kesederhanaan (simplicity). Dahulu, jika seseorang menggunakan komputer, ia harus berhadapan dengan halaman command prompt atau terminal (pada era DOS). Seiring berjalannya waktu, penggunaan komputer semakin mudah dan membuat pengguna komputer menjadi kalangan non teknis dan general. Itu artinya pengguna komputer saat ini adalah orang-orang yang menggunakan komputer dengan fitur-fitur yang mudah dan tidak suka dengna kompleksitas. Akhirnya, unsur kemudahan dan kesederhanaan dalam suatu program menjadi sebuah poin penting yang membuat seorang pengguna senang atau tidak menggunakan suatu produk.

David Pogue secara terang-terangan menyatakan bahwa Microsoft adalah salah satu contoh dari perusahaan yang tidak (atau pada saat itu belum) memikirkan kemudahan dan kesederhanaan sedangkan Apple adalah perusahaan yang memiliki keindahan dari kesederhanaan. Contoh kasus yang paling mudah adalah jumlah klik ato aksi yang perlu dilakukan untuk menjalankan perintah tertentu. Dengan produk microsoft, untuk merestart komputer langkahnya adalah klik start-klik tombol untuk opsi restart, lalu akan keluar windows baru yang akan berisi drop down menu apakah ingin shutdown, restart, hibernate, dll. Namun pada produk keluaran apple, hanya perlu klik logo apple lalu akan keluar pilihan untuk restart. Atau lihatlah google yang menjuarai pasar search engine karena kesederhanaannya.

Salah satu bentuk kekuatan dari kesederhanaan adalah jumlah klik. Jumlah klik maksudnya adalah berapa kali seseorang harus menekan tombol untuk bisa melakukan apa yang ia inginkan. Ada sebuah perusahaan ponsel yang memiliki seorang karyawan yang tugasnya adalah menghitung jumlah klik tersebut. Jika ada fungsi atau aksi atau menu yang harus diklik lebih dari tiga kali, maka fungsi tersebut harus didesain ulang. Sebegitu pentingnya kesederhanaan sehingga ada orang yang diset khusus untuk menghitung jumlah tap.

So, simple is the new Sophisticated. Pastikan produk yang kita buat memiliki kesederhanaan dan mudah untuk digunakan.

About Adam Ardisasmita (1309 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: