Sikap yang Benar

Seorang manager divisi di sebuah perusahaan penerbit menderita penyakit diabetes akut. Dia harus menyuntikan insulin dalam jumlah besar namun dia tidak hidup seperti orang yang sakit. “Tentu ini menjadi hambatan, tapi ketika bercukurpun demikian. Ketika saya disuntik, saya hanya memuji orang yang menemukan insulin”.
Seorang dosen terkenal, sepulangnya dari Eropa ia harus kehilangan salah satu tangannya. Kendati cacat, ia selalu tersenyum dan membantu orang lain. Dia hampir seoptimis orang lain. Suatu hari dia bercerita, “Ini cuma sebuah lengan”, dia berkata, “tentu dua lengan lebih baik daripada satu. Tapi mereka hanya memotong tangan saya. Semangat saya 100 persen utuh. saya merasa sangat bersyukur dengan hal itu”.
Lalu ada pemain golf yang kehilangan satu tangannya juga, namun pada kenyataannya kebanyakan pegolf bertangan dua tidak dapat melakukan pukulan sebaik dia. Dia berkata “hmmm, ini pengalaman saya”, dia melanjutkan “bahwa sikap yang benar dengan satu tangan akan mengalahkan sikap yg salah dengan dua tangan”
Tinggalkan komentar