Mungkin beberapa dari kita pernah mengalami yang namanya ditilang polisi di jalan. Entah karena kesalahan yang kita sengaja maupun yang tidak sengaja. Namun di sini saya berniat membagikan informasi yang saya terima dari teman-teman saya dan dari berbagai sumber. Apabila kita ditilang polisi, segeralah menepi. Kemudian siapakan surat-surat kelengkapan kendaraan kita (seperti SIM dan STNK). Begitu petugas menghampiri, segeralah menanyakan apa kesalahan kita (tanyakan pasal berapa yang kita langgar, dengan sopan pastinya). Kemudian kita bisa menerima ataupun tidak tuduhan tersebut. Jika kita menerima tuduhan tersebut, kita bisa meminta surat tilang berwarna biru yang menunjukan bahwa kita mengakui kesalahan kita dan bersedia membayar sejumlah denda (ada tabelnya). Proses pembayarannya pun mudah, bisa ditransfer lewat ATM dan sudah pasti langsung masuk ke uang kas negara. Jangan lupa menanyakan di mana kita bisa mengambil sitaan (biasanya STNKnya disita) tersebut juga waktunya.Namun jika kita tidak terima dengan tuduhan tersebut, kita bisa meminta slip merah dan mengurus persidangan. Pastikan kita mengingat kronologis kejadian dan surat-surat yang diperlukan.

Yang terpenting adalah jangan sekali-sekali kita menyuap polisi (dengan cara “berdamai”). Karena hal tersebut merupakan perbuatan korupsi dan mampu menjebloskan kita ke pasal yang lebih berat. Toh uang denda jauh lebih murah daripada uang damai dengan polisi (uang denda maksimal adalah Rp 50.600 ). Tapi tentu saja, sebisa mungkin kita harus berhati-hati di jalan dan menaati lalu lintas agar tidak ditilang oleh polisi.

untuk beberapa pengalaman dari kawan-kawan bloger bisa dibaca di sini (ada tabel daftar dendanya),  sini, atau di sini . kemudian ada juga teman bloger lain yang mencoba mengambil jalur sidang di sini