My Journal

Rakyat, Maafkan Kami Para Mahasiswa

Suatu pagi di hari Minggu, saya bersama teman-teman saya melakukan pencarian dana di sebuah lapangan yang tiap minggunya ramai dijadikan tempat berdagang. Daerah sekitar itu memang tiap minggunya dijadikan tempat berdagang oleh banyak orang. Bahkan ada yang sudah rutin berjualan di sana dalam jangka waktu tahunan. Kami pun kesulitan mendapatkan tempat untuk berdagang karena rata-rata tempat tersebut sudah ada yang punya. Setelah kami berjalan sampai di suatu tempat, kami bertemu dengan seorang pedagang rotan yang memberitahukan tempat yang kosong. Kami juga bertanya-tanya tentang aturan berjualan di sini. Mulai dari penggunaan tempat sampai keamanan. Lalu kalimat yang membuat saya cukup merasa tersindir adalah “kalo orang lain jualan di sini sembarangan, bakal diusir sama preman di sini. Tapi kalo mahasiswa gak papa kok”.

Dari perbincangan singkat tersebut, saya menemukan poin bahwasannya masyarakat kecil itu sangat menghargai mahasiswa. Mereka menaruh harapan yang tinggi kepada para mahasiswa. Harapan untuk membawa perubahan di Indonesia ini. Saya jadi malu, untung mereka tidak menanyakan kepada saya untuk apa dana yang sedang kami cari ini. Kalau saja mereka menanyakan itu, saya pasti akan sangat merasa rendah sekali mengakui uang yang dikumpulkan bukan untuk pengabdian terhadap masyarakat, bukan pula untuk memajukan bangsa, tapi hanya untuk keperluan pribadi suatu golongan.

Saya jadi malu melihat di sekitar saya mahasiswa sibuk mengumpulkan dana ratusan juta untuk acara yang bersifat hiburan, untuk kepentingan beberapa golongan saja, dan lain-lain. Melihat fakta betapa mahasiswa memikul tanggung jawab sebesar itu, seharusnya itu membuat tubuh kita semakin membungkuk dan semakin merakyat. Tidak perlu menunggu bergelar sarjana dulu untuk bisa berkontribusi. Kita punya banyak hal yang bisa kita lakukan bagi mereka. Mulai dari yang paling sederhana seperti mengajarkan baca tulis sampai yang paling kompleks seperti berdiskusi dengan pemerintah mengenai kebijakannya untuk masyarakat kecil. Ayo kita mulai dari hal yang kecil, mulai dari diri sendiri, dan mulai dari sekarang.

About Adam Ardisasmita (1309 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

2 Comments on Rakyat, Maafkan Kami Para Mahasiswa

  1. bahkan JK pun akan meminta pertanggungjawaban ITB jikalau kabinet indonesia bersatunya gagal, krn 20% alumni ITB masuk dalam kabinet tsbt, jadi ngk mahasiswa, ngk alumninya, ITB dituntut yaa sama semua orang di Indoensia ^^

    Suka

  2. β€œkalo orang lain jualan di sini sembarangan, bakal diusir sama preman di sini. Tapi kalo mahasiswa gak papa kok”

    Hei, satu poin yang sangat singkat. tapi sangat dalem. bukannya lebay, tapi kok saya yang bukan aktivis ini ikut ikut ketusuk.

    apakah setelah ini saya akan langsung berbuat sesuatu untuk rakyat?
    belum tentu. saya masih seperti mahasiswa egois lainnya yang cuma kuliah dan bermain. hehehe…

    tapi percaya, deh. tulisan ini sudah berhasil “mencubit” saya.nice posting dam!

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: