Proses Pemilu Presiden Asosiasi Game Indonesia 2024-2029
Akhirnya setelah lima tahun di kepengurusan AGI sebagai wakil ketua nya Cipto, (plus 3 tahun kalau dihitung sama periode 2016-2019 pas jadi board di kepengurusan Om Naren), sabtu ini tanggal 17 Agustus 2024 akan diadakan Musyawarah Nasional AGI untuk memilih the next presiden AGI. Asosiasi yang benar itu yang memiliki sistem pemilihan ketua yang demokratis dan transparan. Tapi Asosiasi yang sehat itu harus juga bisa melakukan regenerasi dengan baik. Bukan Asosiasi namanya kalau ketuanya dia-dia terus atau gak ada yang mau jadi ketua. Memang waktu di 2016 dan di 2019, calon ketuanya hanya ada dua yang ikut kontestasi. Tapi tetap saja artinya terjadi regenerasi yang sehat. Nah, tahun ini jujur saya bahagia banget yah karena yang mencalonkan diri untuk maju jadi presiden AGI ada 8 orang dan tahun ini pun proses pemilunya lebih panjang sehingga kita punya waktu lebih banyak untuk mengenal para calonnya.
Kali ini saya ingin share sedikit tentang proses Pemilu dan juga para kandidatnya yang nanti kita akan sama-sama lihat hasilnya di tanggal 17 Agustus ketika Munas. Pemilu tahun ini jauh jauh jauh lebih proper karena tim panitia pemilunya sudah dibentuk dari bulan Januari. Dari awal tahun, Saya dan Cipto meminta tolong kepada bu Riris dari Gamechanger Studio, Om Imron dari Digital Happiness, Jo dari Toge Productions, Bu Eva dari Megaxus, dan Arief dari Agate, untuk menjadi panitia pemilu. Nama-nama ini diminta tolong untuk membantu karena sudah sering terlibat dalam proses pemilu di periode-periode sebelumnya. Dan memang tim panpel ini tidak ada keinginan untuk maju jadi presiden AGI. Sehingga pada bulan April 2024, dilakukan lah Munas AGI untuk mengesahkan Panitia Pemilu dan memberikan mandat kepada Panpel untuk mewakili suara anggota agar dapat melakukan proses pemilu, bahkan termasuk fit and proper test.
Akhirnya Bulan Mei pendaftaran untuk maju sebagai calon ketua AGI dibuka. Dan ada banyak syarat administratif yang harus disiapkan. Lalu diseleksi oleh tim Panpel. Dan dapatlah 8 nama. Dari 8 itu, Panpel melakukan interview untuk fit and proper test, hingga terpilihlah 5 nama. Kelima calon tersebut di pertengahan Juli menyampaikan visi misi nya kepada anggota AGI, dan terpilihlah tiga besar. Ketiga besar ini yang secara aktif melakukan kampanye dan nanti akan di vote oleh anggota AGI pada tanggal 17 Agustus 2024, bertepatan dengan Gameprime, sesuai dengan tradisi Munas pemilih presiden AGI dari sebelum-sebelumnya.
Saya jujur cukup gembira dengan nama-nama yang mendaftar jadi calon AGI, terutama tiga besar yang ada saat ini, menurut saya tiga orang ini memenuhi semua ceklis yang saya harapkan sebagai presiden AGI. Ceklis saya cuma ada dua sebenernya, satu jujur, dua pintar. Dan untungnya lagi, di antara tiga nama ini, ketiga-tiganya membawa visi misi yang kurang lebih mirip. Jadi bagi saya, yang paling mempengaruhi pemilih nanti lebih ke leadership style nya aja. Karena tiga orang ini ingin membawa AGI dan industri game Indonesia ke arah yang lebih baik.
Satu hal lagi yang membuat saya merasa senang karena bisa turun dengan tenang adalah ekspektasi publik terhadap ketua AGI. Padahal yang punya hak suara cuma member AGI dan ketua AGI ini hanya mewakili suara membernya saja. Tapi publik secara luas merasakan bahwa dampak dari presiden AGI berikutnya juga akan berpengaruh kepada mereka sehingga banyak yang kepo sama calon-calonnya. Kalau dulu mah orang gak peduli ada atau gak ada AGI juga. Tapi tahun ini, orang-orang pada deg-degan sama calon presiden berikutnya. Artinya AGI saat ini sudah dalam posisi yang manfaatnya dibutuhkan oleh masyarakat luas, tidak hanya oleh anggotanya saja.
Jadi kalau kamu pengen tahu tentang para calon presiden AGI, ini dia nama-namanya.
Vincentius Ismawan
Yang pertama adalah Vincent dari Agate. Saya kenal Vincent udah dari lama banget. Waktu Arsanesia baru mau berdiri di 2011, saya udah konsultasi sama Vincent tentang gimana caranya dapet client untuk outsourcing. Dan semenjak itu sampai sekarang saya masih aktif bertukar pikiran dengan Vincent. Kalau mau mengenal Vincent lebih dalam, bisa baca tulisan mediumnya tentang industri game di medium post nya di sini dan juga podcast dengan TLM di sini.
Fadhil Noer Afif
Yang kedua adalah Fadhil. Saya mulai dekat dengan Fadhil ketika Google minta nama calon leader untuk menjalankan Indie Game Group Indonesia. Waktu itu Fadhil lagi banyak bikin konten sharing tentang industri game dan spiritnya sejalan dengan IGGI. Akhirnya Fadhil jadi leader IGGI dan sepanjang perjalanan banyak sekali kolaborasi antara AGI dengan IGGI yang terjadi. Kalau kamu mau tahu apa yang dibenak Fadhil terkait industri game bisa baca medium post nya di sini dan juga dengerin podcast dengan TLM di sini.
Shafiq Husein
Yang ketiga adalah Shafiq. Kenal Shafiq sebenernya juga udah dari 2013an, tapi momen kita bener-bener ngobrol intens adalah ketika Shafiq jadi salah satu orang yang membantu melahirkan IGDX di 2019. Semenjak itu kita jadi sering bertukar pikiran dan jadi akrab. Shafiq adalah orang yang meracuni saya hingga akhirnya terjerumus kedalam dunia per-sneakers-an :p Tapi bagi saya, Shafiq ini memberikan sudut pandang baru terhadap apa itu bisnis di industri game. Kalau kamu mau tahu apa yang akan Shafiq bawa ke AGI bisa baca medium post nya di sini dan dengerin podcastnya di sini.
Siapapun yang hari Sabtu nanti terpilih, semoga bisa terus membawa industri game di Indonesia melesat yah 🙂 What next for me setelah turun dari AGI? Tentunya pengen ngerasain sekali-kali jadi studio game yang diurusin :p Klo 8 tahun terakhir sibuk ngurusin studio orang, sekarang bisa fokus membesarkan Arsanesia dan ngerilis game-game yang sukses.





pretty! Major Beverage Company Switches to Plant-Based Bottles 2025 palatial
SukaSuka