Kali ini saya ingin menyoroti achivement yang diraih oleh game developer dari Indonesia di ajang Gamescom. Tapi yang akan menjadi fokus saya adalah dari sisi bisnis, bukan konsumen. Memang ada game-game kita yang super keren di market seperti Coffee Talk, Coral Island, Potion Permit, dll. Tapi di Gamescom kali ini, ada sebuah kemajuan yang saya lihat cukup pesat.

Dulu ketika tahun 2019 Indonesia pertama kali punya booth di Gamescom, komposisinya mirip dengan tahun ini. Ada sekitar 10 studio game yang dikirim. Lalu masing-masing studio game mencoba membuat janji temu dengan publisher-publisher yang ada di Jerman. Lalu mereka mengirimkan reportnya kepada pemerintah untuk dievaluasi. Kala itu, sangat susah bagi game developer di Indonesia untuk bisa mendapatkan janji temu, apalagi sampai bisa masuk ke booth-booth bisnis publisher besar.

Tapi tahun ini, di 2023, saya melihat ada sebuah trend positif. Publisher-publisher yang di tahun 2019 tidak menggubris game dari Indonesia, kali ini semakin percaya dengan game Indonesia. Hal ini disebabkan oleh kualitas dari game Indonesia yang makin baik, jauuuh makin baik dibandingkan 4 tahun yang lalu. Tak hanya itu, beberapa game developer lokal juga membantu membukakan jalan bagi developer indonesia untuk bisa kenal dengan publisher global. Dan yang menurut saya paling berpengaruh adalah konsistensi Indonesia hadir di Gamescom.

Dengan selalu konsisten hadir tiap tahun, Indonesia membangun presence yang kuat di Eropa. Ini juga memberikan sinyal bahwa industri game di Indonesia sudah sangat serius. Lalu bagi developernya sediri, efek dari tiap tahun selalu berangkat adalah makin mudah untuk berteman. Dengan teman-teman yang banyak ini, game developer kita juga terbantu untuk memiliki hubungan relasi yang lebih meaningful. Makanya kalau buat saya pribadi, hadir terus di Gamescom kayaknya menjadi prioritas yang tinggi di Arsanesia.Karena dengan begitu, kita bisa kenal lebih dekat ke personal orang-orang yang mungkin akan menjalin bisnis dengan kita di kemudian hari.