Kenapa Pre-Produksi Harus Dilakukan Dengan Benar?
Pada postingan kali ini, kita akan membahas lebih jauh mengenai pre-produksi dalam pembuatan game. Banyak pengembang game di Indonesia yang kerap melupakan tahapan ini. Padahal, pre-produksi sangat penting dan berpengaruh terhadap kesenangan serta potensi penjualan game yang akan kita buat. Mari kita bahas lebih lanjut tentang pre-produksi dalam pembuatan video game.
Pre-produksi merupakan tahapan paling awal dalam proses pengembangan game. Tujuan dari fase ini adalah merancang dan menentukan elemen-elemen dasar dari game yang mau dibuat. Di pre-produksi biasanya kita tentukan tema dari game, target pasar, judul, platform rilis game nya nanti, strategi untuk marketingnya, estimasi waktu developmentnya, berapa orang yang dibutuhkan, hingga budget. Ini penting banget biar kita tahu skala dari game kita itu segimana.
Nah tim yang terlibat di fase pre-produksi ini biasanya ada produser, programmer, konsep artist, dan desainer. Tim kecil ini menciptakan game pillars, game feels, dan mekanik utama untuk menjadi fondasi. Peran si Produser di fase ini sangat krusial karena harus bisa melakukan forecasting untuk dari proses development full game ini hingga memastikan dari sisi bisnis ide game nya make sense. Terus konsep artist juga harus bisa ngebuat world dari game nya, looks nya akan seperti apa, dan memastikan semua konten yang nanti dibuat di fase produksi akan konsisten dan kohesif.
Lalu di fase ini, desainer sudah mulai merancang game design document (GDD) yang akan jadi referensi selama pengembangan game. Dan perlu diingat, GDD ini adalah living document yang sepanjang fase pre-produksi bisa berubah-ubah sampai bisa menemukan bentuk yang final. Makanya di sini peran programmer juga sama pentingnya untuk bisa membuat proof of concept, membuktikan bahwa ide yang dibuat itu bisa fun. Di fase ini sih biasanya programmer akan banyak masukin placeholder-placeholder saja. Kalau dengan place holder nya saja core mechanic nya gak fun, mau ditambahin aset sebagus apapun di atasnya juga gak akan fun. Makanya proses pre-produksi ini bisa berlangsung dari skala mingguan, hingga tahunan.
Banyak studio game yang pengen skip atau suka kelupaan melakukan fase pre-produksi yang benar. Ini bisa berakibat buruk buat game nya ke depan. Nanti bisa scope creeping, terus temen-temen jadi harus crunch, moral tim berantakan karena game nya gak solid dan gak fun, terus masuk ke lubang sink cost falacy yang karena udah terlanjur invest di game ini sekian lama, sayang klo harus di-kill dan secara buta terus melanjutkan game yang gak fun, dan lain-lain. Jadi sebaiknya sebelum bisa punya hasil dari pre-production yang solid, jangan dulu memberikan emotional attachment ke ide game itu dan harus siap klo ternyata emang ide kita gak works dan harus dikill.
So buat temen-temen semua, pastikan pelajari fase pre-produksi dengan baik. Pastiin ini dilakukan dengan proper agar proses development game bisa lancar dan game yang dihasilkan bisa sukses.
Tinggalkan komentar