My Journal

Biaya Yang Dibutuhkan Untuk Pergi Ke Gamescom

Gamescom menurut saya adalah salah satu event yang paling lengkap untuk game developers. Kalau kamu lagi tahap mau pitching ke publisher, B2B areanya itu sangat bagus banget untuk mencari publisher. Publisher besar hingga indie publisher dari seluruh dunia ada di area B2B untuk mencari game yang ingin mereka publish. Atau kalau kamu udah punya game yang sudah bisa dimainkan, konsumer areanya sangat menyenangkan. Bahkan ada satu hall sendiri, yakni hall 10, yang isinya sangat fokus untuk game game indie. Jadi kamu gak perlu bersaing sama raksasa-raksasa triple A. Dan yang bikin happy adalah hall 10 ini gak pernah kalah rame sama hall-hall lain.

Melihat potensi yang besar ini, kita bersyukur pemerintah Indonesia melalui kementerian parekraf dan kominfo, mencoba untuk bisa mengirim studio game dari Indonesia ke event Gamescom tiap tahunnya. Tahun 2019 saya bisa berangkat dengan fasilitas pemerintah, dapet booth dan travel grant untuk hotelnya saja. Lalu di tahun 2022 saya coba apply lagi, cuma gak lolos dapet booth. Hanya dapet travel grant saja. Dan di tahun ini saya coba apply lagi dan gak lolos sama sekali. Tapi gak papa, Itu artinya banyak game dan studio lain yang lebih bagus dan lebih cocok untuk diterbangkan oleh pemerintah ke Gamescom.

Tapi karena saya melihat besarnya potensi Gamescom, lalu network-network yang harus dijaga, dan tahun ini ada pitch yang sedang kami siapkan dan sangat ingin bisa bekerja sama dengan publisher, jadi kami merasa bahwa harus banget untuk berangkat ke Gamescom apapun yang terjadi. Nah jujur aja tahun ini ke Gamescom pasca pandemi jadi lebih mahal lagi. Kalau kamu ingin siap-siap dari sekarang untuk bisa pergi ke Gamescom dari Indonesia, kira-kira ini rincian biayanya. Mungkin gak exact banget angkanya, tapi kira-kira begini.

Acara Gamescom B2B itu di Rabu, Kamis, dan Jumat. Di Senin dan Selasa ada Devcom. Dan di Sabtu-Minggu hanya ada B2C. Jadi klo kamu bikin booth di B2C, dari Rabu-Minggu full. Jadi taro lah kita dari Senin dateng, pulang di Minggu, 7 hari.

  • Visa: Rp. 1.300.000
  • Asuransi (harus cover Schengen area): Rp. 500.000
  • Transportasi dan makan harian selama di Jerman: Rp. 500.000/hari x 7 = 3,5jt
  • Tiket Gamescom B2B (rabu-jumat): 2,2jt, klo mau sampai minggu nambah beli daily ticket yang klo Sabtu harganya 680rb di Minggu harganya 500rb
  • Tiket Meet2Match: 1,4jt
  • Tiket pesawat PP: 15jt
  • Hotel permalam 3jt/malam x 7 = 21jt

Jadi total-total budget yang kita keluarkan bisa sampai 50jt. Ini jujur bukan angka yang kecil yah. Tapi kalau melihat potensi deal yang ingin kita kejar, misalkan kamu developer yang sedang mencari funding untuk bikin game, nilainya bisa 50.000 USD sampai mungkin 200.000 USD, rasanya ya biaya tersebut sangat bisa dijustifikasi. Cuma memang tantangannya adalah memastikan agar ROI nya tercapai. Untungnya sekarang ada makin banyak resources yang bisa kita pakai agar bisa lebih siap lagi jika kita ke event tersebut. Kalau dari dulu Arsanesia pergi ke event-event ini, kita belum pernah berhasil mendapatkan deal untuk produk kita. Ini yang membuat kita terus belajar dan belajar lagi. Tapi untungnya, Arsanesia punya bisnis outsourcing yang mana justru dari situ kita bisa dapat pendapatan. Yah semoga teman-teman yang berangkat ke Gamescom tahun ini sukses semua bawa pulang devisa, kalau yang belum ada kesempatan, bisa coba siap-siap untuk event yang masih di regional kita. Ada LevelUp KL di September, ada IGDX di tengah Oktober, dan ada Gamescom Asia di akhir Oktober.

avatar Adam Ardisasmita
About Adam Ardisasmita (1384 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

Tinggalkan komentar