Adaptasi dan Daya Tahan
Setelah cukup lama kosong menulis, kini saya kembali. Belakangan ini memang saya kesulitan untuk bisa menemukan ritme yang sama seperti yang dulu. Ada perubahan cukup drastis yang membuat waktu 24 jam menjadi tidak cukup untuk dijalani dalam satu hari. Butuh waktu juga untuk saya bisa menyesuaikan diri dengan rutinitas baru.
Beberapa Minggu lalu, saya dan istri kembali ke rumah yang kami tempati sebelum Jenna lahir. Proses pindahan terasa cukup memakan waktu dan tenaga mengingat perentilan Jenna cukup banyak. Ketika Jenna mau lahir dan kami pindahan ke rumah mertua, proses pindahannya rasanya tidak selama ini. Selama kurang lebih enam bulan sampai kami memutuskan untuk tinggal sendiri lagi, ternyata barang-barang Jenna bertambah banyak ๐
baca juga :ย [Supercoolkids] Menjaga Jenna
Adaptasi lagi yang cukup baru bagi saya adalah waktu saya bersama Jenna dengan hanya bertiga kami di rumah, tanpa ada pembantu rumah tangga atau baby sitter. Kalau kemarin, saya cukup bisa โmencuriโ waktu untuk berbagai aktivitas saya dengan mudah, kini waktu yang tersedia untuk dicuri semakin sempit. Apalagi, Dea baru saja pindah kantor. Dulu kantornya posisinya di BSD dan Dea bisa masuk kerja cukup Siang. Dea bisa berangkat dari rumah jam 10an dan sudah di rumah jam 17an. DI kantor barunya ini, Dea harus sudah berangkat jam 6 pagi dan biasa sampai rumah menjelang magrib.
Kombinasi pindahan yang melelahkan, pekerjaan yang juga sedang menumpuk, dan adaptasi dengan lifestyle yang baru membuat daya tahan tubuh saya menurun. Apalagi demi menutupi kebutuhan pekerjaan, saya sering sekali begadang. Akhirnya dua minggu yang lalu saya sempat jatuh sakit. Diawali dengan batuk pilek, lalu berujung demam karena infeksi saluran pernapasan, hingga radang tenggorokan karena asam lambung. Sempat juga saya mengalami fase ketergantungan pain killer karena sakit yang amat sangat ketika ingin menelan makanan atau sekedar minum.
baca juga :ย [Supercoolkids] Membagi Waktu Kerja dan Menjagaย Jenna
Kondisi tersebutlah yang membuat banyak sekali pekerjaan saya yang keteteran, termasuk blog ini yang tidak sempat saya isi lagi. Tapi alhamdulillah, hari ini kondisinya sudah semakim membaik. Kesehatan saya sudah mulai pulih, kehidupan parenting di rumah juga sudah semakin terkendali, dan saya mulai menemukan ritme yang nyaman lagi. Namun tetap ada lifestyle yang harus saya benahi untuk bisa menjalani pola hidup yang baru ini. Olahraga, asupan makanan, dan jam tidur harus menjadi prioritas saya ke depan. Doakan saja semua bisa berjalan lancar. Buat kamu yang memiliki pola hidup yang cukup berat, jaga kondisi diri itu ternyata sangat penting. Ketika terpaksa jatuh sakit, cost yang harus dikeluarkan untuk recover jauh lebih besar dibandingkan jika kita bisa menjaga tubuh kita.
*ada banyak sekali hutang topik tulisan yang harus saya tulis, jadi nanti kalau ada tulisan yang tidak uptodate/sudah lewat evetnnya, saya mohon maaf
Tinggalkan Balasan