My Journal

Senang Melihat Microsoft Di Bawah Kepemimpinan Yang Baru

www.businessinsider.com

Bulan Mei lalu saya pernah posting di blog tentang CEO baru Microsoft (tulisannya bisa dibaca di sini). Microsoft dulu adalah juaranya untuk bisnis enterprise. Namun untuk bisnis ke customer, kapabilitas Microsoft masih dipertanyakan. Image yang melekat di Microsoft masihlah kesan tua dan kuno. Perlahan Microsoft mulai mencoba bergerak ke arah customer business dan membuat brand yang lebih baru dan hidup sehingga bisa bersaing di pasar. Saya memperhatikan dari beberapa pengumuman dan launching yang terjadi saat ini, Microsoft mulai bergerak ke arah yang baik. Tak hanya itu, media-media teknologi yang dulu sering ngebully Microsoft kini perlahan-lahan mulai memberikan respect terhadap lini produknya. Mungkin beberapa belum landing, beberapa masih belum bisa dibuktikan, tapi arahnya sudah semakin baik. Berikut beberapa hal yang menurut saya positif dari arah gerak Microsoft yang baru di bidang customer business.

Surface Pro 3 yang Menjanjikan

en-INTL-L-Surface-128GB-MQ2-00001-mnco

sumber: Microsoft.com

Saya sebetulnya belum memegang barangnya dan belum pernah menyentuhnya. Namun teman saya yang menggunakan Surface Pro 3 ini mengakui kekuatannya sebagai produk yang akan menggantikan laptop. Surface Pro 3 bukan untuk menandingi iPad, tapi untuk menandingi ultrabook. Saya pribadi tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang Surface Pro 3 ini, namun kebetulan belum ada yang devicenya bisa saya utak-atik. Yang jelas, media teknologi besar seperti The Verge, CNET, Engadget, Techcrunch, dan lain sebagainya memberikan review yang positif terhadap Surface Pro 3 dan melihat arah gerak yang semakin membaik dari divisi hardware di Microsoft.

Memang dari sisi penjualan Surface Pro 3 masih belum menyaingi Macbook Air, tapi hey, ini progres positif yang menurut saya sebuah indikasi baik untuk melanjutkan ke perangkat berikutnya. Apalagi nanti dengan adanya Windows 10 serta sekali code untuk semua platform Microsoft (smartphone, tablet, PC, all-in-one, dll), maka problem terbesar Microsoft yang masih minim aplikasi populer ini bisa ditangani.

Masuk Ke Ranah Wearable Dengan Produk Yang Kuat, Microsoft Band

Mengejar trend yang ada saat ini, Microsoft meluncurkan perangkat wearable yang bernama Microsoft Band. Saya pasti akan membuat postingan ulasan tentang Band ini, apalagi saya jelas-jelas adalah pencinta wearable device, jadi tunggu saja review lengkap dari saya. yang jelas, untuk versi 1.0, Microsoft Band adalah device yang kuat dan cerdas. Pertama dari sisi hardwarenya, desainnya menurut saya sangat unik dan stylish. Memang tidak di desain seperti jam tangan, tapi justru bisa mengoptimalkan media yang sempit untuk menampilkan berbagai informasi. Selain itu fitur fitnes tracking seperti heart rate monitor sudah terpasang, fitur cortana juga sudah diimplementasikan, dan bisa menginstal berbagai apps di dalamnya. So far, fitur-fitur yang ditawarkan oleh Smartwatch lainnya seperti Android Wear atau Pebble sudah ada.

Namun cerdasnya, Microsoft tidak membranding Microsoft Band sebagai Smartwatch tapi lebih ke arah Fitness Tracker. Kenapa menurut saya ini cerdas, karena untuk harga 2 juta rupiah, orang sudah bisa beli jam tangan mewah yang jauh lebih prestige dibandingkan Smartwatch (kecuali untuk kalangan geek yah :p). Untuk orang awam jelas pilihannya, 2 jt untuk jam canggih atau jam mewah, pasti lebih pilih jam mewah. Namun untutk pecinta olahraga yang saat ini pasarnya lagi sangat tumbuh dan berkembang, Fitness Tracker adalah sesuatu yang menarik. Mereka-mereka yang hobi ngegym, hobi lari, hobi sepeda, dan lain-lain mungkin akan mau menyediakan budget untuk membeli Fitnes Tracker dengan harga 2jt rupiah.

Terbuka Dengan Apple Melalui Office For iPad

Saat ini aplikasi Office bisa kita jumpai di iPad, perangkat tablet milik Apple. Dan aplikasi tersebut gak cuma office biasa, tapi office portable yang sudah dibuat agar optimize dengan iPad. Saya pakai power point for iPad dan menurut saya UXnya luar biasa dahsyat! Gak heran kalau saat ini sudah didownload lebih dari 12 juta pengguna iPad. Hal tersebut menunjukan Microsoft gak main-main untuk melebarkan sayapnya ke platform lain. “Keterbukaan” ini yang menurut saya jadi kunci juara Microsoft di bawah kepemimpinan Satya Nadella. Microsoft dulu terkenal bermain eksklusif di platformnya sendiri, kini sudah mulai menunjukan arah positif untuk mensupport platform lain. Dan guess what, itu Microsoft Band compatible dengan perangkat Windows Phone, iOS, dan Android. Yup, dari hari pertama Microsoft Band diluncurkan, sudah ada apps untuk Android dan iOSnya.

Keterbukaan ini yang akan jadi kunci penyelamat Microsoft bersaing di dunia customer business. Terbukti dua perusahaan raksasa mati (atau nyaris mati) karena terlalu lama merasa dirinya besar dan bermain eksklusif. Nokia terlalu lama menggunakan platform Symbian yang tertutup, telat mengadopsi OS Android, sehingga keburu kemakan oleh kesulitan finansial. RIM juga telat membuat platform BBM menjadi terbuka sehingga akhirnya mulai ditinggalkan. Kini Satya Nadella mampu memberikan keterbukaan terhadap teknologi Microsoft dengan strategi agar mereka menggunakan service Microsoft dan mendorong untuk terintegrasi dengan layanan lainnya dari Microsoft.

Menyatukan Kekuatan Dengan Dropbox

sumber: techcrunch.com

sumber: techcrunch.com

Selain memiliki mindset terbuka, kini Microsoft yang baru juga punya mindset kolaborasi. Microsoft punya OneDrive, kalau Microsoft yang dulu, mungkin tidak akan ada keinginan utuk join force dengan platform yang memberikan layanan yang sama, alias rival. Tapi kini Microsoft mulai memberikan perhatian penuh kepada customer dengan memberikan apa yang paling diinginkan oleh customernya. Dropbox terintegrasi dengan aplikasi Office for iPad adalah hal yang selalu “diteriakan” oleh penggunanya dan Microsoft menjawabnya dengan langkah yang tepat. Kehadiran integrasi Dropbox dalam layanan milik Microsoft menambah rasa cinta pengguna kepada Microsoft. Secara publik, Microsoft menyebutkan kalau hal ini dilakukan untuk memperdalam experience user dalam menikmati produk milik Microsoft.

Namun bagi saya, ini adalah sebuah tindakan yang menunjukan bahwa Microsoft sekarang lebih all out, lebih dinamis, dan lebih memperhatikan usernya. Kalau Microsoft yang dulu, saya ragu mereka memiliki kekuatan untuk membuat impact yang sama besarnya kepada customer seperti yang telah mereka lakukan ke dunia Enterprise. Tapi untuk kali ini, saya harus akui bahwa Microsoft semakin maju. Memang belum ada dampak masif yang terlihat dari sisi penjualan, tapi ini adalah arah yang baik untuk proyeksi Microsoft ke depan di bawah kepemimpinan baru. Semoga di bawah komando Satya Nadella, Microsoft bisa terus berinovasi dan memberikan teknologi terbaik untuk masyarakat luas.

About Adam Ardisasmita (1309 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

1 Trackback / Pingback

  1. [Versus] Pilih Mac atau PC? | Ardisaz

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: