Sepertinya saat ini edukasi masyarakat terhadap makanan yang sehat sudah semakin tinggi. Indikator yang saya perhatikan adalah demand terhadap produk-produk yang healthy sudah semakin tinggi. Di sosial media, muncul banyak sekali penyedia produk maupun jasa bagi konsumsi kesehatan kita. Hal ini tentu memudahkan kita untuk bisa segera memulai lifestyle sehat. Walaupun sayangnya, karena jumlah supply juga masih terhitung sedikit dibandingkan makanan yang biasa konsumsi, harganya relatif lebih mahal.

Saya weekend kemarin ke cilandak town square. Sepanjang jalan di depan kafe-kafe lantai dasar yang ada di sana, saya melihat ada banyak sekali produk homemade, organik, dan healthy food yang dijual oleh para pelaku UKM. Rupanya selain di dunia maya, yang offline pun juga semakin banyak peminatnya. Bahkan ada yang menyediakan jasa delivery, jasa catering makanan sehat, dan lain sebagainya.

Orang Indonesia itu sebenernya pola makannya ada yang agak kurang bagus, yakni apapun makannya harus pakai nasi. Sarapan pakai nasi, makan siang pakai nasi, makan malam pakai nasi, rasanya kalau belum makan nasi itu belum makan. Udah gitu, proporsi nasi dengan lauk lainnya pasti tidak seimbang, rata-rata 1:1 antara nasi dan lauk lainnya. Selain karbohidrat yang berlebihan ini, konsumsi makanan-makanan berminyak, berpengawet, dan makanan tidak sehat lainnya juga tinggi. Untuk itu harapannya dengan semakin tingginya tren makanan sehat, keberadaan healthy food bisa semakin banyak dan harganya bisa semakin murah.

Ada pepatah yang mengatakan, “you are what you eat.” Lebih baik mencegah daripada mengobati. Kesehatan kita itu harganya mahal, oleh karena itu, mari kita jaga baik-baik dengan menjaga pola makan kita. Dengan tren yang ada sekarang, untuk mendapatkan makanan sehat itu jauh lebih mudah. Jadi, tunggu apa lagi 😀