Menjadi seorang pemimpin, memiliki banyak sekali amanah, tanggung jawab, dan karakter yang harus ada pada dirinya. Namun dari sekian banyak poin yang harus berada dalam ceklis seorang pemimpin, ada satu sisi yang menjadi perhatian saya secara khusus yang juga merupakan salah satu kewajiban seorang pemimpin yang kerap kali dilupakan atau terlupakan oleh seorang yang sedang beridiri di posisi pimpinan.

Ketika kita melihat seorang presiden, direktur, Jenderal, dan berbagai jabatan lain yang merupakan representasi dari seorang pemimpin, orang awam akan secara tidak sadar melihat bahwasannya seorang ketua terlihat tidak bekerja (secara teknis). Contohnya, kapan kita melihat seorang presiden bekerja langsung di kantor menterinya, melakukan penelitan atau survey atau lain sebagainya. Kemudian kapan kita melihat seorang direktur memperbaiki instalasi jaringan yang rusak di kantornya, menyiapkan teh dan kopi untuk para pegawainya, dan kerja teknis lainnya. Ataupun kapan seorang jenderal terlihat masih membawa senapan dan turun ke medan perang. Semua itu bukan berarti sang pemimpin tidak mau merakyat dan membumi dan juga bukan berarti sang pemimpin tidak mau tangannya kotor.

Tugas terpenting dari seseorang yang memiliki banyak pekerja dengan berbagai tugas serta pekerjaan di bawahnya memiliki tanggung jawab untuk memastikan seluruh pekerjaan yang ada di balik payung tanggung jawabnya terlaksana dan berjalan sesuai semestinya. Pemimpin bertanggung jawab untuk menjaga suhu untuk bekerja, membangun nuansa nyaman untuk berinteraksi, menciptakan ruang gerak yang jelas, menyelesaikan permasalahan dengan skala besar yang mempengaruhi produktifitas, dan berperan sebagai figur, representatif, serta simbol dari apa yang ia pimpin.

Sudah menjadi tugas seorang pemimpin untuk bergerak di area taktis, strategis, dan politis. Oleh karena itu sangat tidak mungkin seseorang dapat menjadi pemimpin tanpa mengetahui bagaimana bertindak di area seorang pemimpin. Bukan tidak boleh seorang pemimpin untuk turun ke tataran teknis dan operasional, tapi hal tersebut hanya boleh ia lakukan manakala langkah yang ia ambil tidak membuat fungsi lain dari wilayah yang ia pimpin tertinggalkan dan tidak berjalan optimal.

Jangan sampai seorang pemimpin melakukan pekerjaan yang itu bukan tanggung jawabnya hingga meninggalkan tanggung jawabnya yang sesungguhnya. Pemimpin yang baik bukanlah pemimpin yang dapat mengerjakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh bagian-bagian tertentu dari wilayah pimpinannya, tapi pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat mengoptimalkan seluruh wilayah yang ia pimpin untuk produktif, nyaman, dan semangat dalam melaksanakan pekerjaannya.  Karena untuk meraih keberhasilan, daripada memiliki pemimpin seorang superman, lebih baik bekerja dalam superteam.