My Journal

Struktur Kepemilikan Gamescom Dan Devcom Di Jerman

Temen-temen udah tahu kan kalau Jerman itu salah satu negara yang punya funding dari pemerintah yang besar untuk industri game. Ada budget pemerintah pusat 50jt euro pertahun dan ada budget pemerintah daerah yang juga cukup banyak untuk temen-temen yang ingin membuat video game di Jerman. Salah satu alasan pemerintah pusat punya budget gede itu adalah karena asosiasi game di Jerman sukses melobi para petinggi pemerintah untuk mendukung industri game. Di Jerman, Asosiasinya sudah sangat kuat. Mereka punya belasan karyawan full time dan punya kantor yang cukup mewah di pusat kota Berlin. Salah satu faktor yang membuat Asosiasi ini kuat adalah mereka merupakan pemilik IP dari acara game terbesar di dunia yakni Gamescom.

Saya pernah ngobrol dengan director nya Gamescom untuk bertanya lebih dalam tentang sturktur dari Gamescom. Jadi Gamescom awalnya dimulai oleh Asosiasi Game Jerman yang bernama GAME. Lalu seiring Gamescom yang semakin besar, oleh karena itu pelaksanaan Gamescom dilisensikan ke sebuah pelaksana event yakni Koelnmesse. Jadi Koelnmesse lah yang secara full time mengurus Gamescom, baik yang di Cologne, Jerman, maupun yang di Singapore. Nah jadi mata acara yang dilakukan oleh GAME pada Gamescom ini ada banyak, ada sampai 30an mata acara berbeda. Kayak di Gamescom sendiri kan ada B2B area, ada B2C Area, ada Cosplay Village, ada Merch booth, bahkan sampai ada acara konser game di pusat kota. Jadi GAME sebagai IP owner mengelola sekian banyak kepentingan untuk industri game selama Gamescom.

Nah kalau Devcom gimana? Devcom ini agak beda dengan Gamescom, walopun masih sama-sama sebagai mata acara yang ada di Gamescom. Kalau Devcom ini dikelolah bukan oleh Koelnmesse, tapi GAME membuat satu perusahaan yang memang fokus mengurus Devcom. GAME sendiri asosiasi yang non profit, tapi Devcom ini perusahaan milik GAME yang memang profesional. Di dalam Devcom sendiri sudah ada 8 orang full time yang sepanjang tahun fokus mengelola Devcom. Tapi tentu Devcom dan Gamescom fully integrated. Klo kita beli tiket Devcom, otomatis berlaku juga sebagai tiket trade visitor untuk Gamescom.

Menarik kan kalau dilihat bentuknya. Mungkin someday AGI bisa melisensikan IGDX, atau membuat sebuah perusahaan yg bisa secara profesional mengelola IGDX, agar someday IGDX bisa menjadi sebesar Gamescom juga. Dan ketika AGI sudah punya acara sebesar Gamescom, mungkin power politiknya jadi lebih kuat juga untuk melobi pemerintah agar bisa menurunkan grant yang besar seperti di Jerman.

avatar Adam Ardisasmita
About Adam Ardisasmita (1384 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

Tinggalkan komentar