Saat ini sudah semakin banyak program yang bisa diikuti oleh game developer di Indonesia untuk bisa belajar dan berkembang. Ada SKKNI, Global Game Jam, GameJam+, IGDX (academy, business, career, devcon), Skill Tree, IGSI, GamesFromIndonesia, dan lain-lain. Tak hanya dari sisi program, dari sisi kematangan ekosistem pun, makin banyak studio game yang saat ini sudah mencapai skala usaha Kecil dan Menengah, hingga Besar. Jadi sebenernya program-program yang berjalan ini tinggal diiterasi agar lebih baik lagi sehingga makin efektif dan tepat sasaran. Tapi dari sekian banyak program ini, ada satu area yang masih bolong.

Program yang bolong adalah di bagian pencetakan talenta menuju ke studio game. Jadi kalau dari pencetakan talentanya aja, AGI sudah ada kolaborasi dengan kampus-kampus, program pencetakan talenta dengan berbagai shareholder, dan lain-lain. Untuk diserap di industri, AGI sudah buatkan IGDX Career untuk match making. Tapi untuk jadi studio game, ini yang belum ada. Existing program saat ini, IGSI mencari yang sudah matang. IGDX Academy pun adanya yang intermediate. Yang beginner ini gak ada launchpad nya.

Dulu semasa Nokia, ada program launchpad yang sangat bagus sekali. Salah satunya Mobile Game Developer War. Di program itu gak hanya lomba, tapi ada mentorshipnya, ada inkubasinya, ada komunitasnya, hingga ada pendanaannya. Makanya di masa-masa Nokia, banyak banget studio game baru lahir, dan sebagian besar dari mereka terus bertahan dan tumbuh hingga saat ini. Arsanesia termasuk salah satu yang lahir di rahim Nokia.

Kayaknya kalau kita punya program yang bisa mengisi kebolongan ini, sebuah program yang bisa menjadi jembatan mereka yang masih baru dan fresh, untuk bisa mendapatkan bimbingan dan juga pendanaan, pasti akan bagus sekali impactnya untuk Indonesia. Dan mungkin ini bisa jadi program penutup kepengurusan saya di AGI 2019-2024 dengan melengkapi semua peta program dari hulu ke hilir untuk industri game. Nah kayak apa programnya, tunggu tanggal mainnya yah 🙂 🎮🌱