Setelah lebih dari satu tahun menikah, saya dan istri belum memiliki kartu keluarga sendiri. Alasannya karena kesibukan kami berdua yang sama-sama bekerja sehingga tidak memiliki waktu untuk mengurus keperluan yang dibutuhkan. Saya yakin (dan pada kenyataannya memang begitu) mengurus pembuatan KK dengan kondisi saya harus pindah provinsi tentu akan membutuhkan waktu yang lama dan tek-tok sana-sini. Tulisan ini adalah lanjutan dari postingan saya waktu mengurus KK di sini.

Jadi kondisinya adalah saya dan istri memilih untuk bikin KK di tempat alamat KTP salah satu dari kami, kalau gak di tempat saya ya di tempat istri. Biar proses ke RT -> RW -> Kelurahan -> Kecamatan -> Dinas Catatan Sipil-nya gak ribet kalau cuma satu orang yang pindah alamat aja. Jadi sekarang saya dan istri tinggal bukan di alamat KTP, alamat KTP numpang ke mertua saya.

Dengan cara itu harapannya sih jadi gak ribet, tapi tetep aja ribet. Ini yang perlu disiapkan kalau ingin mengurus KK dimana salah satunya harus pindah alamat (sampai pindah provinsi). Sebelumnya siapkan mental dulu yah, karena agak ribet ini ngurusnya 😀

Yang Harus Disiapkan Sebelumnya

Yang pertama adalah ngurus pindah dulu keluar dari KK yang lama. Untuk ini harus dimulai dari RT alamat awal kita dulu. Surat pengantar yang harus dibuat adalah keterangan bahwa saya keluar dari KK lama dan membuat KK baru dimana nama saya sudah dihapus. Prosesnya dari RT -> RW -> Kelurahan -> Kecamatan -> dan Catatan Sipil. Nanti dari situ, saya akan dapat surat keterangan pindah dari alamat lama ke alamat baru yang hanya berlaku 3 bulan. Kalau masa berlakunya habis, harus dipernjang lagi.

Setelah punya surat itu, saya harus minta surat pengantar ke alamat baru bahwa saya akan masuk ke alamat tersebut dan membuat KK baru. Artinya saya perlu pengantar untuk membuat KK baru dan istri perlu membuat surat yang keluar dari KK lama lalu KK lama tersebut dipecah lagi untuk KK baru punya mertua saya. Jadi urutannya sama yah, dari RT lalu ke RW.

Kemudian dokumen lain yang dibutuhkan adalah Surat Keterangan Catatan Kepolisian atau SKCK. Cara membuatnya sudah pernah saya post di sini. Selain itu kita juga harus menyiapkan berbagai dokumen pendukung lainnya yakni KK asli punya mertua saya, Foto kopi KK lama saya, Fotokopi Ijazah Kuliah, Fotokopi buku nikah (full satu buku), dan Fotokopi akte kelahiran.

Cara Mengurus Pembuatan Kartu Keluarga

Bermodal dengan surat2 itu, saya datang ke kelurahan. Bilang kalau saya mau masuk ke alamat baru, lalu istri saya pecah KK. Saya kemudian diberikan sebuah form besar yang isinya data-data yang perlu dimasukan untuk KK. Lalu saya juga mendapat form permohonan KTP baru. Dari situ saya akan dapat stempel pengesahan dari Pak Lurah untuk dibawa ke kecamatan.

Sampai kecamatan, dokumen yang tadi dikasih dari kelurahan distempel lagi oleh kecamatan. Bundel dokumen segitu banyak langsung dicek oleh petugas. Begitu udah komplit, ada form mana gitu saya gak inget (kayaknya yang KK dan KTP) dicap sama mereka lalu diminta untuk langsung dimasukan ke dinas catatan sipil

Di dinas catatan sipil, ini agak tricky yah. Kalau di kelurahan dan kecamatan jelas siapa yang bisa kita tanya dan bisa langsung dilayani. Di capil ini kita harus antri di loket. Loket mana yang untuk kita masukan dokumennya harus nanya2 orang di sana. Saya ambil nomer antrian, lalu dipanggil, masukin dokumen2, dan ternyata gak semuanya diambil sama mereka (lupa apa aja yang diambil), terus saya dikasih surat bukti penyerahan dokumen. Katanya bisa diambil sekitar 4 hari kerja.

Setelah 4 hari kerja, saya kembali ke sana, ambil nomer antrian lagi, lalu dipanggil. Saya pikir KK-nya sudah jadi, ternyata yang saya dapatkan adalah surat pengantar lagi -_- Tapi surat tersebut tinggal dibawa ke kecamatan untuk dicetak jadi KK dan KTP. Saya ke kecamatan, masukin seluruh berkas, dan diminta menunggu satu minggu. Saya juga diberikan surat bukti penyerahan dokumen.

Satu minggu kemudian saya datang, menyerahkan surat bukti tersebut, dan langsung diberikan KK saya dan istri yang baru juga KTP baru kami. Untuk KTP saya agak bingung karena ini jadinya KTP saya dobel dengan eKTP (KTP baru belum eKTP karena ada masalah sama eKTP gitu deh). Katanya sih diminta ke Capil lagi untuk ganti informasi eKTP kalau mau. Doh ntar deh kapan2 aja, toh eKTP masih gak jelas.

buat yang ingin voucher sepatu sepatu, klik di sini: Voucher diskon sepatu Brodo

Namun ternyata KK yang punya mertua saya belum dicetak karena ada perbaikan nama dan NIK yang salah sehingga mertua saya perlu ngurus ke kelurahan untuk ngisi form KK kayak yang saya bawa ke kecamatan dulu. Terus kalau dulu KK ditanda tangan kecamatan sehingga 1 minggu untuk ngeprint KK, sekarang katanya yang tanda tangan capil sehingga nunggunya 2 minggu.

---

Kesimpulannya untuk mengurus Kartu Keluarga baru adalah:
– Waktu: 1 hari ngurus di alamat asal (RT, RW, Kel, Kec, Capil), 1 hari SKCK, 1 hari ke alamat baru (RT, RW, Kel, Kec, Capil), 4 hari di capil, 1 minggu di kecamatan. Total paling cepat 12 hari kerja.
– Biaya: Gratis semua
– Dokumen yang perlu disiapkan:
1. Surat pengantar alamat asal RT -> RW -> Kel -> Kec -> Capil
2. Fotokopi KTP
3. Fotokopi KK
4. Foto 2×3 bewarna dua lembar (untuk KTP)
5. Fotokopi Buku Nikah
6. Fotokopi Akte kelahiran
7. Fotokopi Ijazah
8. KK Asli alamat baru
9. SKCK
10. Surat Pengantar alamat baru RT -> RT -> Kel -> Kec -> Capil

Jadi kalau dilihat alurnya yah, alamat lama RT -> RW -> Kel -> Kec -> Capil -> Alamat Baru RT -> RW -> Kel -> Kec -> Capil -> Kec -> JADI. hahaha super belibet banget kan? Itulah Indonesia 🙂