iPhone 6 dan iPhone 6 plus menjadi device yang paling ramai dibicarakan semenjak peluncurannya september lalu (saya pernah ulas di sini). Tanggal 16 Oktober nanti dirumorkan akan ada peluncuran iPad dan Macbook versi baru, tapi masih gosip sih terkait dengan specnya seperti apa. Yang jelas, iPhone 6 ini saat ini menjadi incaran banyak sekali pecinta gadget Apple di dunia, termasuk di Indonesia. Di beberapa gerai, ada yang sudah punya persediaan iPhone 6 walaupun saya kurang tahu pastinya dimana. Di beberapa toko HP juga sudah punya bendanya. Darimana mereka dapet device ini?

Jadi ceritanya saya punya kenalan yang dia memang kerjanya adalah sebagai pemasok iPhone dari Singapore untuk di jual ke retail-retail non resmi di Indonesia. Dia bercerita bahwa konsepnya itu kalau di gerai resmi di Singapore, misalkan datang 1000 devices, maka sekitar 60-80% device iPhone 6 tersebut dijualnya ke pemborong kayak teman saya ini dan sisanya baru dijual di toko. Hal ini untuk mempercepat proses penjualan di gerai tersebut. Misalkan teman saya order 500 device iPhone 6, ia juga harus membeli 50 device iPhone 5S, 50 device iPhone 5c, dan 25 device iPhone 5 (ini angkanya cuma ilustrasi aja yah). Jadi buat gerai resminya, tentu lebih untung dijual ke pemborong seperti teman saya dibandingkan dijual di toko. Nah masalah masukin ke Indo dan beacukainya gimana, hehehe itu nanti di balik layar saja yah kalau penasaran :p

Intinya saya sempat ketemuan sama teman saya ini untuk megang langsung bendanya dan nanya pengalaman dia selama menggunakan iPhone 6 dan 6 plus. Awalnya saya ingin membuat video hands on, tapi karena waktu untuk merekamnya tidak banyak jadi tidak semau fitur bisa tercover di video tersebut. Jadi next gadget saja saya buat video reviewnya. Yang saya bisa kasih liat cuma beberapa cuplikan video iPhone 6 dan iPhone 6 plus yang sudah sempat saya rekam 🙂

Pertanyaan yang paling saya sering terima adalah apakah iPhone 6 worth it? Yang utama adalah kembali dulu ke pertanyaan kebutuhan gadget apa yang kita butuhkan, jangan cuma liat specnya saja. Kalau kamu pengguna iPhone 5S, maka iPhone 6 itu cocok buat kamu. Beberapa alasannya adalah layarnya yang kini ukurannya lebih besar, jadi lebih enak buat ngetik dan beraktivitas di sana. Kemudian kameranya sekarang jauh lebih powerfull, walaupun cuma 8mpx, image processingnya luar biasa cepat dan canggih. Mendeteksi fokus jadi lebih mudah dan mengolah noise di gambar jadi lebih smooth serta warnanya pun tetap tajam. Memang bentuk kameranya jadi agak menonjol ke luar, tapi ini adalah efek dari iPhone 6 yang ukurannya makin tipis aja. Oh ya saya juga sempat ngetes fitur slow mo di kamera iphone 6 yang menarik 🙂 Sayang saya salah ambil gerakan, harusnya pakai gerakan salto ato apa gitu yah yang lebih keliatan. Kalau di video ini, liat aja gerakan tshirt saya yang lagi di kasih efek slow mo 🙂 Lalu dari sisi batre, mungkin hanya 10-15 persen lebih baik dari iPhone sebelumnya, yang jelas untuk pemakaian intens (sering nelpon, sms, browsing, dll), gak akan bertahan sampai sore.

Nah kalau yang iPhone 6 plus, baru batrenya kuat sampai malem. Teman saya sudah testdrive dan menjadikan 6 plus sebagai device utamanya karena sampai jam 7-8 malam pun masih ada 20-30 persen batre. Selain batre dan ukurannya yang gigantik (lebih besar dari galaxy note), tidak ada fitur yang luar biasa lainnya dari iPhone 6 plus ini. Paling di kameranya yang ada Optical Image Stabilizationnya, sisanya mah sama persis kayak iPhone 6. Jadi kaalu menurut saya, iPhone 6 plus ini agak overprice sih. Oh ya untuk ukurannya yang besar, tentu sulit navigasiin pakai 1 tangan. Di video ini saya ambilnya pakai satu tangan terus dan pas mau akses kamera yang letakanya di ujung atas kanan agak sulit, tapi jangan khawatir karena dengan double tap tombol home, layar di atas akan turun setengah layar sehingga lebih mudah diakses.

Apakah iPhone 6 atau iPhone 6 plus yang cocok untuk kamu? Silahkan nilai sendiri. Ini saya kasih video hands on iPhone 6 dan 6 plus yah. Kalau ada yang minat beli, bisa kontak saya juga, nanti saya mintakan ke teman saya 🙂