My Journal

Keadilan di Balik Vonis Angie

Gambar diambil dari kompas.com

Gambar diambil dari kompas.com

Saya ingin sedikit menyoroti vonis hakim terhadap terdakwa kasus korupsi di dua kementrian. Tanggal 10 Januari 2013, hakim membacakan vonis hukuman dan sontak social media ramai mengkritisi vonis tersebut. Saya rasa masyarakat sekarang sudah semakin cerdas dan bisa melihat ada kejanggalan dan keanehan dari vonis tersebut. Saya akan coba merangkum beberapa opini publik di sosial media terhadap kasus tersebut yang memang saya rasa agak janggal.

Kejanggalan pertama, bagaimana bisa seorang terpidana korupsi setelah dinyatakan bersalah, malah bisa tersenyum lega dan foto-foto dengan kerabat dekatnya? Bukankah harusnya hukuman itu ada untuk menimbulkan efek jera, efek malu, efek takut, dan lain sebagainya? Di China, koruptor di hukum gantung, mayatnya di gantung di tempat umum, dan kalau saya tidak salah ingat, yang dihukum mati tidak cuma dia tapi keluarganya (CMIIW). Akhirnya orang2 kan jadi mikir2 panjang kalau mau korupsi, karena efeknya gak hanya ke dia tapi ke keluarganya. Klo di kita, ngelihat koruptor bisa tersenyum sumringah pasca dihukum, jangan heran kalau justru memancing semakin banyak orang untuk menjadi koruptor.

Kejanggalan kedua, hal-hal yang meringankan disebutkan oleh hakim bahwa sang koruptor ini pernah menjadi putri indonesia, pernah menjadi pembicara di konferensi internasional, pernah menjadi duta orang utan, dan berkontribusi buat Indonesia. Kalau dengan jalur karir seperti itu bisa membuat seseorang yang terbukti korupsi puluhan milyar hanya diganjar 4,5 tahun penjara dan denda 250jt, maka mulai tahun depan pendaftaran putri Indonesia pasti akan sangat ramai sekali. Andai ada putra Indonesia pun, pasti ramai sekali. Kita yang bekerja banting tulang selama 30 tahun pun rasanya tidak mungkin bisa dapet uang sebanyak itu. Kalau korupsi puluhan milyar hanya diganjar 4,5 tahun, ya jelas mending jadi koruptor dong. 4,5 tahun dipenjara itu masih bisa nyalon jadi anggota DPR, bahkan masih bisa nyalon jadi presiden. Syaratnya itu tidak boleh terkena kasus yang lebih dari 5 tahun penjara. Enak kan, puluhan M, 4,5 bulan, tapi tetep bisa jadi presiden. Hidup!

Kejanggalan ketiga, uang negara yang dikorupsi puluhan M tersebut tidak harus dikembalikan. Jadi, klo kasus korupsi pada umumnya, sang terdakwa harus mengembalikan kerugian negara tersebut, di luar denda. Lah ini, duit puluhan M itu boleh tetep ada di rekening pelaku. Jadi dihukum 4,5 tahun penjara, bayar denda 250jt, abis itu bisa beli Ferrari, beli apartemen, jalan2 ke maldives, akusisi Chiki, dll. Enak dong yah, apalah arti 250jt dari 30 M? Cuma butiran debu. Harusnya mah klo seseorang terdakwa korupsi, harus dimiskinkan, diasingkan, dan dicabut semua gelar2nya (yang putri Indonesia, putra Indonesia, balita Indonesia, dll). Kan kita mau bikin efek jera, setuju gak? Kalau ini kan si korupter terlihat tidak jera, wong bisa senyum sumringah, berarti hukuman dari pengadilan kita tidak memberikan efek jera yang artinya agak kurang niat untuk memberantas korupsi di Indonesia.

Oh ya, 4,5 tahun itu masih bisa dipotong remisi, dipotong berkelakuan baik, dan lain sebagainya sehingga paling-paling masa hukumannya cuma 2/3 dari itu, bahkan bisa cuma 1,5 tahun. Asyik kan 😀 Hore Indonesia. Okelah, kita coba optimis thinking dan mengambil manfaat dari kasus ini. Semoga Angie bisa jadi whistle blower untuk koruptor-koruptor lainnya. Kan yang menyetujui anggaran tersebut bukan cuma seorang, jadi semua yang ada di kasus itu bisa terjerat juga ke meja hijau. Pemain-pemain besar di belakang kasus ini bisa tertangkap semua. Kalau korupsi puluhan M ini Angie tidak dihukum dengan berat, artinya ada orang penting di belakang Angie yang bertanggungjawab dan harus menerima hukuman yang lebih berat. Mari kita lihat, apakah Indonesia ini serius mau membasmi korupsi atau tidak.

About Adam Ardisasmita (1373 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

4 Comments on Keadilan di Balik Vonis Angie

  1. Terima kasih atas konten dan info yg menarik dan menginspirasi….thk u

    Suka

  2. Shella Gustia // 11/01/2013 pukul 12:10 pm // Balas

    nice review dam, suka bacanya, ringan tapi menggelitik 🙂
    btw kayaknya ada yg agak janggal di paragraf terakhir kalimat kelima

    Suka

  3. kerja halal ga jaminan hidup layak, korup begitu bisa mewah sampe anak cucu. pns ga korup katanya gaji pokoknya cuma beda dikit sama buruh kasar.
    seru kan dam?

    Suka

  4. Sama2 top

    Terima kasih Shella koreksinya, sudah diperbaiki 🙂

    Yang penting halal war 🙂

    Suka

Tinggalkan komentar