My Journal

Yang Disesali dan Disyukuri

Kepergian Bapak meninggalkan beberapa hal yang saya sesali namun juga beberapa hal yang patut disyukuri. Saya rasa hal tersebut adalah hal yang wajar dialami atau dirasakan oleh seseorang yang baru saja ditinggalkan sosok yang sangat berpengaruh dan dicintai.

Ada beberapa hal yang saya sesali. Yang pertama adalah terakhir kali saya bertemu beliau adalah 2  minggu sebelum kepergian beliau, yaitu di saat idul adha. Bapak secara khusus datang ke Bandung, selain hari Jumatnya ada urusan pekerjaan, Sabtu Minggu disempatkan untuk bertemu dengan anak-anaknya. Seharusnya Sabtu kemarin saya bisa bertemu dengan beliau karena saya diminta untuk menemani Bapak untuk mengantarkan Adik saya konser. Tapi karena saya ada pekerjaan, saya jadi tidak bisa pulang dan tidak bisa bertemu dengan Bapak. Interaksi terakhir saya hanyalah hari Jumat pagi melalui SMS, Bapak menghubungi dari Singapore dan menanyakan harga iPad 2 di Indonesia berapa. Hal kedua yang saya sesali adalah saya tidak bisa menyaksikkan wajah bahagia Bapak ketika nanti saya sudah berhasil meraih cita-cita saya, ketika saya nanti menikah, dan ketika Bapak memiliki cucu nanti. Padahal saya sudah membayangkan bagaimana senangnya Bapak ketika bermain dengan cucu-cucunya nanti. Namun, Bapak bukan milik saya dan tentu saya tidak bisa melarang ketika pemiliknya memanggilnya kembali. Umur sudah ditentukan, sehingga apapun kondisinya, saya tidak bisa dan tidak boleh menyesali kepergian beliau. Malah saya harusnya bersyukur.

Lebih banyak hal yang saya syukuri daripada yang saya sesali. Yang pertama adalah saya melihat Bapak pergi dengan wajah yang tenang. Meninggal dengan mudah dan tidak mengalami masa-masa yang sulit. Proses meninggal seperti itulah yang didambakan oleh semua orang. Yang kedua adalah Bapak memiliki amal jariah yang sangat banyak. Masjid di Komplek, selama masjid tersebut berdiri dan digunakan untuk perbuatan yang baik, Bapak akan mendapatkan pahala dari situ. Kemudian Bapak adalah seorang dosen dan sering mengisi ceramah. Selama ilmu tersebut digunakan, pahala pun akan mengalir bersamanya juga. Lalu hal ketiga yang membuat saya bersyukur adalah Bapak dicintai oleh banyak orang. Terbukti dari semenjak hari Minggu, tamu datang silih berganti tak berhenti. Bahkan hingga pukul satu pagi. Pimpinan KPK, Mentri-mentri, anggota DPR, duta besar China, Amerika, Swedia, teman-teman di ristek, teman-teman dari KPK, teman-teman dari Batan, sahabatnya ketika di UI, tetangganya, hingga seluruh keluarga besar Bapak hadir untuk menghormati kepergian Bapak. Karangan bunga pun tak berhenti datang hingga hari Selasa. Saya menghitung, ada lebih dari 50an karangan bunga yang dipajang sepanjang jalan di depan rumah yang merupakan pemberian dari rekan dan kerabat Bapak. Ketika saya bersalaman, semua berkata bahwa Bapak adalah orang yang baik dan istikomah. Itu merupakan bukti yang cukup untuk saya menjadi yakin bahwa Bapak telah meniti hidupnya di dunia dengan sangat baik. Yang terakhir adalah, saya sudah bisa membuat Bapak bangga walaupun belum seberapa. Hal terindah yang dapat dirasakan seorang anak adalah ketika orang tua membanggakan anaknya di depan orang lain. Itu artinya orang tua senang dan gembira dengan apa yang telah anaknya raih. Dan pada idul adha yang lalu, Bapak menjadi keynote pada sebuah acara di Bandung. Kebetulan salah seorang yang hadir pada acara tersebut berkunjung ke rumah duka. Beliau menceritakan, pada acara tersebut, Bapak menyebut nama saya dan merasa bangga dengan prestasi yang telah saya raih hingga saat ini. Hal tersebut yang akhirnya membuat saya sangat bersyukur telah melepas Bapak dengan kesan yang baik dan telah mampu membuat Bapak bangga di akhir umurnya. Tidak ada lagi rasa sesal yang saya rasakan, saya telah ikhlas melepas Bapak dan akan selalu mendoakan Bapak setiap hari.

About Adam Ardisasmita (1373 Articles)
CEO Arsanesia | Google Launchpad Mentor | Intel Innovator | Vice President Asosiasi Game Indonesia | Blogger ardisaz.com | Gagdet, Tech, and Community enthusiast.

3 Comments on Yang Disesali dan Disyukuri

  1. orang baik akan mendapatkan tempat terbaik juga dam..teladani Bapak dan tetap gapai cita-cita biar Bapak makin bangga di sana.

    Suka

  2. Adam, turut berduka cita ya. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi-Nya.
    Ayo Adam, terus berkarya, membuat inovasi2 Adam yg memang sllu penuh ide2 menarik yg tentu saja akan membuat Bapak-nya Adam smakin bangga 🙂

    Suka

  3. Amin garin, semoga lu juga bisa sukses dan membuat bangga keluarga lu

    Makasih Bhel,, see you on Top 🙂

    Suka

1 Trackback / Pingback

  1. Integritas Beragama: Tribute to Bapak | Ardisaz

Tinggalkan komentar