Sebelumnya, tulisan ini saya dedikasikan untuk seseorang yang saat ini tengah mengejar impian yang sudah ia bayangkan semenjak jaman dia masih main karet.

Lebih banyak orang yang menyesal belakangan karena hal yang dulu tidak pernah atau tidak sempat dia lakukan dibandingkan orang yang menyesali hal yang pernah ia lakukan dahulu. Beberapa kasus yang sering saya dengar adalah seseorang yang terpaksa harus mengubur impiannya karena sudah tidak sempat atau tidak bisa lagi mengejar mimpinya tersebut dikarenakan “sudah terlambat”. Faktor “terlambat” yang biasa saya lihat adalah faktor usia dan kesehatan, sudah berkeluarga, sudah memiliki anak, atau sudah memiliki pekerjaan yang tidak bisa ia tinggalkan.

Seseorang menjadi “ketinggalan mimpi” biasanya dikarenakan oleh beberapa faktor. Yang pertama adalah ia sendiri bahkan tidak tahu apa impiannya sehingga hidupnya ia biarkan saja mengalir apa adanya. Hingga pada suatu titik dalam hidupnya, ia menyadari bahwa ada sesuatu yang ingin ia kejar namun sudah terlambat. Yang kedua adalah orang yang sudah mengetahui apa itu mimpinya, namun takut terhadap mimpinya tersebut. Maksudnya adalah ia tahu apa yang ia ingini, tapi dalam pikirannya dia sudah membunuh mimpi tersebut karena pesimis terhadap impiannya. Hingga suatu saat ia sadar bahwa sebetulnya ia mampu mengejar impian tersebut, tapi sayang sudah terlambat. Yang ketiga adalah orang yang sudah tahu apa mimpinya, tapi ia malas untuk mengejarnya dan menunda jalannya untuk meraih impiannya. Biasanya orang tersebut berada dalam zona nyamannya dan merasa ia bisa mengejar mimpinya kapanpun dia mau. Tapi ketika ia sudah mulai ingin mengejar mimpinya, semua sudah terlambat karena lingkungan kehidupannya sudah tidak sama ketika dahulu ia bisa mengejar impiannya tersebut.

Impian itu harus diperjuangkan, dikejar, dan dijaga. Beberapa tips untuk mengejar impian adalah visualisasikan mimpimu, baik itu dengan tulisan, gambar, ataupun benda (bisa dilihat tulisan saya tentang visualisasi mimpi di sini). Yang kedua adalah sharing mimpimu kepada orang lain. Seorang yang bijak pernah berkata, jika mimpi kita belum ditertawakan oleh orang lain, maka mimpi kita kurang tinggi. Namun maknanya adalah dengan kita menshare mimpi kita, kita akan selalu memiliki orang yang akan memberikan dukungan ataupun memberikan sindiran sehingga kita dapat terus semangat dan ingat dengan mimpi kita. Yang keempat adalah beri tanggal yang spesifik. Tulislah kapan kita menargetkan impian kita akan tercapai sehingga terdapat dorongan dalam diri kita untuk menyiapkan jalan dan bergerak mengejar mimpi kita. Yang kelima adalah lakukan repetisi atau pengulangan, biasakan untuk membawa impian kita ke dalam doa kita. Yang terakhir adalah kejarlah impianmu sekarang!

Semoga teman-teman yang saat ini sedang sama-sama mengejar mimpinya bisa terus berjuang mengejar impiannya dan suatu saat nanti bisa berdiri di tempat yang telah kita bayangkan semenjak kecil. Good luck and wish you all the best 🙂